Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Syaifullah SE. M.Si., Sekretaris Daerah Bondowoso (Sekda) Bondowoso meminta kepada para Pemerintah Desa (Pemdes) agar serius melakukan pendataan calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus betul-betul objektif di Bondowoso, Jawa Timur.
“Maka, data yang terkait dengan PKH yang masuk dalam data TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) atau data terpadu kesejahteraan sosial itu harus betul-betul harus objektif. Kalau memang ada perubahan data di desa, maka segera melakukan verifikasi faktual kepada Dinas Sosial,” Kata Syaifullah Sekda Bondowoso, kepada media Lensa Nusantara, Jumat (1/5/2020) sore.
Sekda Syaifullah mengaku, sudah menghimbau Dinas Sosial agar tahun depan harus dapat dipastikan data yang masuk pada Program Keluarga Harapan (PKH) atau data kemiskinan itu objektif, yang masuk data memang benar-benar orang miskin.
Dia menyampaikan, persoalan data kemiskinan saat ini bukan hanya di Kabupaten Bondowoso. Namun, di kabupaten lain juga banyak kesalahan soal data kemiskinan dan hal ini perlu diupdate.
“Maka langkah pertama yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, rumah penerima PKH akan ditulisi ‘Kami keluarga miskin masuk penerima program PKH’. Sehingga yang memiliki rumah mewah dan masuk program PKH, mereka malu menerima program itu, karena tidak layak itu,” ujarnya.
Dia juga menghimbau, kalau masyarakat yang memang berkecukupan tolong jangan diterima program tersebut. Karena menurutnya, program itu merupakan program untuk orang miskin, ” Jadi jangan kita tersenyum menerima PKH, Sementara yang berhak menerima itu tidak menerima itu,” tambahnya.
Dia mengungkapkan bahwa, banyak laporan masyarakat yang berhak menerima malah justru mereka tidak menerima dan ada pula banyak rumah yang agak megah dan hidupnya berkecukupan malah menerima PKH.
Untuk tahun 2021, pihaknya sudah melakukan berkoordinasi kepada Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) untuk bekerja sama agar pendataan itu betul-betul objektif.
“Kesalahan data ini terjadi bukan hanya di Bondowoso, hampir terjadi di seluruh kabupaten, maka langkah pertama itu rumah-rumah penerima nanti akan ditempeli dengan dicat yang ditulis, kami rumah yang menerima program PKH,” pungkasnya. (Adit)