Lampung tengah, Lensa Nusantara – 24 Mei 2020, Beberapa masarakat penerima manfaat program pendamping keluarga harapan (PKH) karang tanjung kecamatan Padang ratu Lampung tengah mengeluhkan adanya pemotongan dana PKH yang di duga di lakukan oleh pengelola ataupun ketua kelompok penerima manfaat hal tersebut di sampaikan oleh beberapa orang penerima PKH kepada wartawan lensa Nusantara di kediaman mereka masing masing
Ahmad Rohim salah satu warga penerima PKH saat di temui wartawan lensa Nusantara menyampaikan bahwa dari jumlah bantuan PKH yang seharus nya dia terima sejumlah Rp 975,000 namun hanya dia terima Rp 600,000. Dari ketua kelompok,itupun kami masih di potong Rp 20000 untuk biaya administrasi ,karna selama ini ATM para penerima PKH di simpan oleh ketua kelompok dan yang melakukan penarikan di ATM adalah ketua kelompok,kami hanya menerima uang cash dari ketua kelompok tutur Abdul rahim pada wartawan lensa Nusantara.
Secara terpisah Mahmud salah satu ahli waris penerima PKH saat kami temui di kediamannya menceritakan pada kami dengan wajah memelas bahwa uang PKH atas nama ibu nya tidak lagi pernah di terima.semenjak ibu nya meninggal dunia,terhitung mulai bulan Oktober 2019,namun ia dan istri nya sangat terkejut ketika mencoba mencetak rekening koran bantuan PKH atas nama almarhum ibu nya,karna ternyata sampai bulan mei 2020 masih ada dana keluar dari buku rekening tersebut,ia menyesal kan kenapa ada pihak pihak yang tega memanfaat kan nama almarhum ibu saya untuk kepentingan pribadi,ini membuat kami sangat kecewa ujar Mahmud.
Saat kami coba temui pendamping PKH desa karang tanjung ny.suprehatin di di kediamannya beliau sedang tidak ada di tempat kami coba konfirmasi via ponsel terkait beberapa persoalan PKH di desa karang tanjung,beliau mengatakan saya tidak tau terkait hal tersebut,semua itu tanggung jawap ketua kelompok jawap beliau.
Hal yang sama di sampaikan oleh kepala desa karang tanjung melalui juru tulisnya Bapak mujais bahwa hal itu di luar sepengetahuan pemerintahan kampung,karna terkait bantuan PKH tidak pernah koordinasi dengan pemerintahan kampung baik ketua kelompok nya maupun pendamping PKH pungkas juru tulis kampung mewakili kepala kampung karang tanjung. (z.ariya Faisal)