Bali, Lensa Nusantara – Menjamurnya toko modern di tengah masyarakat hampir membuat pasar tradisional kehilangan pemasaran dan ditinggalkan masyarakat. Namun hal ini tidak boleh menyurutkan niat Pemerintah untuk terus kembali menggeliatkan transaksi di pasar tradisional, karena mereka yang berjualan rata-rata adalah masyarakat Bali yang memang menjual dan mengutamakan produk lokal, sehingga kembali membangkitkan perekonomian pasar.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, I Wayan Jarta saat menerima audensi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) di ruang kerjanya, Selasa (11/8).
Dengan adanya organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia untuk wilayah Bali Wagub Cok Ace berharap ke depannya pedagang yang ada di pasar dapat melakukan persaingan yang sehat agar tidak terjadi tumpang tindih antara yang satu dengan yang lain, salah satunya diberlakukannya kesepakatan harga, pengelompokkan jenis dagangan dengan baik dan manajemen perlindungan yang spesifik terhadap pelaku usaha (pedagang).
Ketua DPW IKAPPI Bali, Sudadi Murtado mengatakan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia sudah terbentuk sejak tahun 2017 lalu, dan Bali adalah organisasi IPPI termuda yang baru terbentuk sebulan lalu, di Indonesia sudah terbentuk 34 IKAPPI yang tujuannya untuk memperjuangkan hak-hak pedagang di provinsi Bali dalam satu wadah bersama. (Imam).