BeritaDaerah

Sudah Tiga Hari, Belum Diketahui Penyebab Kebakaran Gunung Ile Lewotolok

2
×

Sudah Tiga Hari, Belum Diketahui Penyebab Kebakaran Gunung Ile Lewotolok

Sebarkan artikel ini

Lembata, LENSA NUSANTARA – Kobaran api yang membakar area Gunung Ile Lewotolok sejak Minggu (30/08/2020) yang diduga titik asal api dari desa Bunga Muda, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata terhitung sudah tiga hari, tetapi kobaran api masih terus mengamuk dan belum diketahui penyebabnya secara pasti sampai Selasa, (01/09/2020).

Example 300x600

Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPH) Wilayah Kabupaten Lembata, Ignasius Piran.

Mulai Senin (31/08/2020) kemarin, tim dari KPH bergerak langsung ke desa Bunga Muda guna memantau persebaran api dan menggali informasi mengenai siapa atau penyebab lain kebakaran.

Dari pantauan Lensanusantara.net, tim KPH wilayah Lembata yang bergerak untuk memantau kebarakan tersebut terbagi menjadi dua tim yang merupakan gabungan dari KPH dan pihak Kepolisian Resort Lembata.

Tim tidak hanya untuk mengumpulkan bukti dan keterangan, tetapi berkoordinasi dengan pemerintah desa yang berada di kaki gunung Ile Lewotolok tersebut agar kerugian seperti ludesnya 28 rumah adat di Kampung Nepaulun tidak terulang lagi.

Ignasius Piran sendiri memimpin tim yang bergerak dari arah Barat Gunung Ile Lewotolok, melalui jalur pendakian di desa Amakaka. Sedangkan tim lainnya bergerak melalui Kecamatan Ile Ape Timur.

“upaya dari KPH, pastinya kami melakukan pemantauan, terus pasti kita melihat ada tempat-tempat yang sesuai kemampuan kita untuk kita bisa melakukan upaya penyerangan atau pemadaman kebakaran kita akan lakukan. Kalau ini hari belum bisa, besok kita pantau lagi supaya di areal mana yang bisa kita jangkau, kita jangkau untuk melakukan pemadaman kebakaran”, terang Ignasius.

Memiliki tugas dan fungsi pokok sebagai pengendali kebakaran hutan, Ignasius menghimbau agar masyarakat Lembata umumnya dan Ile Ape dan Ile Ape Timur khususnya, selalu waspada terhadap api terutama di musim kering agar tidak terjadi kerugian.

“Kami harapkan agar semua masyarakat perlu waspada dan juga pemerintah di tingkat desa senantiasa memberikan informasi terkait upaya-upaya pengendalian kebakaran ini” tandasnya. (Nethal Kedaman)

Tinggalkan Balasan