Berita

Tolak UUD Cipta Kerja, Mahasiswa Kepung Istana Bogor

28
×

Tolak UUD Cipta Kerja, Mahasiswa Kepung Istana Bogor

Sebarkan artikel ini

Bogor, LensaNusantara.co.id – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus universitas di Kota Bogor mengepung Istana Bogor, mereka berunjuk unjuk rasa menolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta, Kamis (8/10/20).

Example 300x600

Selain memantangkan baliho penolakan atas UU Omnibus Law, para mahasiswa yang tergabung dari 4 kampus yaitu UIKA, Kesatuan, Unais dan BHI itu juga berorasi menyuarakan aspirasinya dengan menggunakan pengeras suara.

Selain berorasi, mereka juga melakukan aksi bakar ban bekas di tengah jalan. Hal itu sebagai bentuk protes kepada DPR RI yang mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU.

Ditengah pengawalan yang ketat dari aparat, mereka mencoba merangsek masuk ke gerbang Istana Presiden, sehingga terjadi saling dorong antara mahasiswa dan aparat.

Korlap Aksi Unjuk Rasa Abdul Muhtar mengatakan, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa ini untuk menuntut pemerintah agar bisa mempertimbangkan kembali hak-hak masyarakat terkait UU Omnibus Law yang kemarin disahkan oleh pemerintah.

UU Omnibus Law ini sama sekali tidak berpihak kepada masyarakat sehingga gelombang masyarakat kembali hadir, gelombang rakyat, gelombang mahasiswa, teman-teman buruh menyuarakan hal yang sama.

“Kita bergerak bersama bahwa kondisi bangsa sedang tidak baik, oleh karenanya kami menuntut kepada pemerintah agar bisa memperhatikan kembali hak-hak masyarakat secara umum,” kata dia.

Aksi ini, lanjut dia, akan terus dilakukan sampai akhirnya selesai. “Kalau aksi kami ini sudah tersampaikan kepada mereka maka aksi ini tidak akan berlarut-larut. Tapi, kalau tidak selesai kita akan terus lakukan aksi ini,” ucapnya.

Dia juga berjanji akan terus berjuang hingga tuntutannya dikabulkan, aksi akan berlanjut di Jakarta. Artinya, mahasiswa Bogor akan turun ke Jakarta dan bergabung dengan teman-teman mahasiswa lain menolak dengan keras UU Omnibus Law.

“Kita juga membuka koordinasi dengan teman-teman mahasiswa yang lain. Kita akan turun ke pusat jikalau kondisi di pusat mulai goyah, artinya sebagai bentuk solidaritas kita dari Bogor siap kapan pun dan dimanapun kita akan turun ke Jakarta,” tandasnya.

Sementara sekitar 1.000 mahasiswa berangkat ke Jakarta melalui Stasiun Bogor, Kamis (8/10/20). Para mahasiswa tersebut berangkat menuju Jakarta untuk ikut aksi demo penolakan UU Cipta Kerja.

Dari pantauan dilapangan, ribuan mahasiswa tersebut mulai memadati Stasiun Bogor sekira pukul 10.00 WIB. Mereka tiba distasiun dengan berjalan kaki dan perlahan memasuki pembelian tiket.

Terlihat salah satu mahasiswa sedang mengatur rekan-rekannya yang mengenakan almamater untuk tetap jaga jarak saat mengantre. Setelah itu, satu persatu mahasiswa masuk ke peron stasiun.

“Estimasi ada sekitar 1.000 mahasiswa dari seluruh fakultas,” kata Ketua BEM Universitas Pakuan Ramdani.

Nantinya, mereka bergabung dengan mahasiswa lainnya untuk berdemo di Istana Negara. Selama kegiatan berlangsung, dirinya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan rekan-rekannya. “Nanti juga ada yang aksi di Istana Bogor,” jelasnya.

Bahkan dirinya tidak memperdulikan larangan untuk menggelar aksi demo di Jakarta oleh Polisi. Menurutnya, kebebasan dalam menyampaikan pendapat diatur Undang-Undang.

“Sebelum tanggal 5, temen-temen BEM Seluruh Indonesia sudah menyampaikan surat pemberitahuan kepada Polda. Jadi kita tetap ke Jakarta,” tandasnya.(Moel)

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!