Bondowoso, LENSA NUSANTARA – Buku berjudul “Kiprah K.H.R. As’ad Syafmsul Arifin dalam Mutmakar NU Ke-27” karya Abdurrahman, dilaunching dan diselenggarakan acara bedah oleh Penerbit Licensi, Bondowoso. Acara digelar dalam rangka Hari Santri Nasional 2020, pada Kamis (22/10/2020) pukul 19.00 WIB.
Bertempat di Library Café, Poncogati, Curahdami-Bondowoso acara ini membuat suasana cafe berbeda dari biasanya.
Jumlah pengunjung jauh lebih banyak, dan ada spanduk terpampang bertuliskan “Bincang Santai Nyalep Kacer” menghiasi salah satu sisi dinding café.
Acara dihadiri A.R.Q.M (Abdul Rahman Qorni Mashury) selaku penulis buku. Pembedah pertama, yaitu Dr. Hasan Sayfullah, S.HI, M.Pd.I, konsultan pendidikan tinggi STIT Togo Ambarsari. Pembedah kedua, yaitu Abdul Wasik, M.HI, Kepala P3M STAI At-Taqwa Bondowoso. Sedangkan Mohammad Hairul, M.Pd, Sekretaris PC Lesbumi NU Bondowoso didaulat menjadi moderator.
“Bedah buku menjadi agenda dua mingguan di Library Café. Yang dibedah adalah buku yang diterbitkan di Penerbit Licensi”, ungkap Taufik Hidayat selaku DIrektur Penerbit Licensi dan owner Library Café. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa forum bedah buku dikemas berupa bincang santai bertajuk ‘Nyalep Kacer’.
Sedikit ia mengulas sejarah dan makna filosofis dibalik dipilihnya nama nyalep kacer yang nyentrik itu sebagai nama forum.
Banyak hal diperbincangkan selama kurang lebih 3 jam. Pembedah pertama menyampaikan apresiasi atas ketertarikan dan keberanian penulis untuk mengkaji sejarah dan kiprah tokoh. “Keunikan-keunikan tokoh perlu diungkap lebih detail. Hal itu akan menjadi kelebihan dalam pembahasan biografi tokoh”. Ia juga menyarankan agar kiprah tokoh bisa dibuat lebih luas agar bisa menguak hal-hal yang masih menjadi tanda-tanya masyarakat secara umum.
Pembedah kedua menyampaikan hasil pembacaannya terhadap buku “Kiprah K.H.R. As’ad Syafmsul Arifin dalam Mutmakar NU Ke-27” menjadi tiga kategori. Mulai kritik naskah, kritik analisa, dan kritik teknik penulisan. “Koherensi paragraf, teknik penentuan informan, dan analisa dampak muktamar ke-27 terhadap NU kedepan, menjadi beberapa temuan saya yang perlu lebih diperhatikan oleh penulis”.
Dr. Suheri, M.Pd.I, dosen muda STAI At-Taqwa yang juga hadir dalam acara menyampaikan apresiasi terhadap acara bedah buku malam itu. “Event seperti ini memang sangat dibutuhkan sebagai upaya membangun peradaban ilmu. Jika sesi ini ditambah dengan kemasan semacam webinar menggunakan zoom meeting, Insya Allah akan semakin menarik dan akan lebih luas kebermanfaatannya”.
Acara malam itu juga dimeriahkan penampilan pembacaan puisi oleh Penyair Ahmad Kafin dari Komunitas Aungansastra, Padepokan Kalijogo. Saat ditanya tentang agenda berikutnya, pihak Library Café menyampaikan, “Akan ada bedah buku berikutnya saat hari pahlawan 10 November 2020. Itulah bincang santai nyalep kacer edisi kedua.
Buku yang dibedah adalah buku “Tan Malaka: Bapak Republik yang dilupakan Sejarah Bangsa”. Jangan sampai terlewatkan.
- Reporter : Yadi/Hosairi
- Editor : Arik Kurniawan
- Publikasi : Sugik/Suhartono