Musi Rawas, LENSA NUSANTARA – Indonesia kini memasuki musim politik, salah satu yang merasakan adalah wilayah daerah Kabupaten Musi Rawas dengan adanya Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang di jadwalkan akan berlangsung pada 9 Desember 2020.
Banyak yang mengkhawatirkan, bahwa maraknya politik hitam yang sudah menjadi rahasia umum menjadi momok bagi tanah air ini, meskipun tiap harinya kita selalu dijejali slogan-slogan yang tampak hanya basa-basi.
Di Musi Rawas baru-baru ini gesekan di media sosial bermunculan antar pendukung paslon, saling sindir terjadi. Jilat menjilat tak terhindarkan, bahkan media pun nampak tak bisa menjaga kepercayaan dari masyarakat.
Dalam perjalanan politik, di sinilah peran pemuda diperlukan sebagai salah satu bagian penting dalam berjalannya demokrasi di tanah air ini.
Dari keseluruhan pemilih sah yang terdata khususnya di Kabupaten Musi Rawas, lebih dari sepertiga di antaranya merupakan generasi muda. Populasi pemuda secara umum aktif di media sosial melalui smartphone mereka, dan akan berpeluang besar dalam membentuk lanskap politik Musi Rawas selama beberapa tahun ke depan.
Pemuda diharapkan peran pentingnya dalam perjalanan politik Indonesia khususnya di Kabupaten Musi Rawas baik didunia maya maupun dunia nyata. Bukan hanya aktif memenuhi hak nya sebagai pemilih, namun harus berani tampil membawa perubahan baik, mengedukasi masyarakat dengan pemikiran positif, bukan berjalan mengikuti alur ambisi kepentingan.
Disaat kepercayaan masyarakat berkurang, karena pudarnya nasionalisme dan profesionalisme yang ada pada tubuh birokrasi lembaga politik di Indonesia, peran pemuda diperlukan sebagai alat edukasi bahwa tak semua yang dikatakan politik itu kotor, bahwa itu tergantung dari siapa yang membawa politik dan apakah politik itu dibawa dengan hati yang tulus atau modus penuh ambisi.
Bahwa politik di Indonesia membutuhkan sosok yang mampu membuka kesempatan pada golongan muda untuk berperan, bersuara, dan berkarya dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Menurut Abdul Rosit Rois seorang tokoh dan juga pemerhati politik, pemuda merupakan pilar utama bangsa, generasi penerus dengan potensi luar biasa sebagai bagian dari proses regenerasi sebuah negara.
“Pemuda sebagai pilar harus kuat dan tangguh, kokoh diatas landasan ideologi negara, sehingga keberlangsungan pembangunan dan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam memenuhi amanat dan cita-cita proklamasi”.
“Politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan, Indonesia butuh pemuda yang mampu membawa perubahan lebih baik di tanah ini, bukan hanya mendambakan tanpa usaha, perubahan tak cukup hanya dengan kata-kata, mari pemuda Indonesia khususnya di Kabupaten Musi Rawas bersama kita berperan dalam menentukan baik nya politik demokrasi di tanah air kita”. Tutup Rois.(Gpz)