Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Para penikmat puisi di tanah air kembali disajikan buku antologi yang merupakan kumpulan karya dari limapuluh penulis. Buku antologi puisi berjudul ”Saat Rasa Menjelma Kata” (Serumpun Puisi Penggugah Hati) dilaunching pada Minggu, 14 Februari 202. Bertempat di Library Café Bondowoso, acara digelar mulai pukul 10. 00 hingga pukul 12.00 WIB.
Acara launching dihadiri oleh para kontributor naskah puisi yang karyanya dimuat di buku antologi dengan cover berwarna hijau tosca tersebut.
Tampak juga hadir di lokasi adalah Direktur Penerbit Licensi, Taufik Hidayat bersama Mohammad Hairul selalu Pengasuh KML (Kelas Menulis Licensi) untuk bidang penulisan sastra dan budaya.
“Dengan penuh rasa bangga dan rasa bahagia, hari ini kita luncurkan buku antologi puisi berjudul Saat Rasa Menjelma Kata. Selamat kepada ke-limapuluh penulis yang naskahnya dimuat di buku ini.”
“Semoga karya ini akan disusul dengan karya-karya berikutnya untuk kian menyemarakkan budaya dan gerakan literasi nasional” ungkap Taufik Hidayat dalam sambutannya.
Mohammad Hairul selaku Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis, yang memberikan kata pengantar dalam buku ini juga menyampaikan perasaan bangga dan bahagia atas peluncuran buku tersebut.
“Semula buku ini kami rencanakan hanya satu jilid. Namun dalam perkembangannya ternyata banyak sekali naskah yang masuk dan akhirnya dijadikan dua jilid. Sungguh menggembirakan karena hal itu menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat kita dalam literasi baca tulis kian menggembirakan”.
Acara launching dipandu oleh A.B Empu Soenar yang merupakan penulis novel “Penunggang Badai”. Acara juga dihibur dengan pembacaan puisi oleh beberapa kontributor naskah puisi yang hadir.
Diantaranya ada pembacaan puisi berjudul “Sepertiga Malam” yang dibacakan langsung oleh penulisnya, Surya Dwi Soekarman. Tampak juga membacakan puisinya adalah Khatijah yang membawakan puisi berjudul “Catatan Malam”.
Suasana di luar yang sempat turun hujan saat acara launching rupanya juga membuat Enee Fatimah menyumbangkan pembacaan puisi berjudul “Selebat Hujan Rindu”. Sedangkan Anisatul Jannah membawakan puisinya yang berjudul “Rasa Yang Tertukar”.
Selain pembacaan puisi, acara launching juga diisi dengan berbagi pengalaman dan proses kreatif dalam penulisan puisi masing-masing. Di akhir acara juga disepakati untuk diadakan acara bedah buku antologi ini yang rencanakan akan diadakan bulan depan.
- Reporter : Hosairi/Yadi
- Editor : Arik Kurniawan
- Publikasi : Rahman/Suhartono