BeritaPendidikan

Dua Siswa SMK 05 Tabona Tak Ikut Ujian, Ini Penjelasan Kepsek

×

Dua Siswa SMK 05 Tabona Tak Ikut Ujian, Ini Penjelasan Kepsek

Sebarkan artikel ini

Taliabu, LENSANUSANTARA.CO.ID – dua orang siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 5 Tabona Pulau Taliabu, yang dikabarkan tak di izinkan mengikuti Ujian Sekolah (US), kini terungkap.

Example 300x600

Kedua siswa tersebut yakni Rivaldi Jainahu dan Rifandi Yoisangaji, gagal mengikuti ujian sekolah tahun ini, disebabkan tak lagi aktif dalam proses belajar.

Sebagaimana yang disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMK 5 Tabona, La Tiri, S.Pd, saat dihubungi media ini, Selasa (23/3/2021), membenarkan hal tersebut dengan alasan dan bukti dari pihak sekolah.

Dijelaskan, untuk alasan siswa bernama Rifandi Yoisangaji tidak diikut sertakan dalam US, karena dinilai sudah berhenti dalam proses belajar sebagaimana mestinya.

“Itu siswa sudah tidak pernah aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar sejak selesai prakerin di Kota Ambon waktu itu,” kata La Tiri ketika dihubungi via whatsapp, Selasa (23/3/2021).

Siswa lainnya yaitu, Rivaldi Jainahu, juga tidak diikutkan dalam ujian sekolah yang dilaksanakan,

“Kalau untuk Rivaldi itu dia tidak ikut Praktek kerja industri (Prakerin) 2020 kemarin, alasannya karena ekonomi,” tuturnya.

Akan tetapi, Kata Kepsek, dikarenakan dua siswa ini tidak lagi aktif dalam kegiatan belajar, pihak sekolah akhirnya melayangkan surat panggilan sebanyak 4 kali ke keluarga siswa tersebut.

“Tapi kemudian baik orang tua maupun siswa itu tidak juga memenuhi surat yang kami layangkan. Surat panggilan itu sampai 4 kali, tapi juga tidak digubris oleh orang tua dan siswa tersebut, sehingga kami dari pihak sekolah juga mengunjungi langsung ke rumah siswa untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya. Ketika kami bertemu dengan orang tua disiswa itu, lalu orang tua siswa menyampaikn bahwa anaknya itu sudah tidak sekolah lagi. Hingga berulang-ulang kami kunjungi untuk meminta siswa tersebut ikut aktif dalam proses belajar, tapi tetap tidak mau dan menyampaikan ke kami tidak sekolah lagi,” katanya.

Ditambahkan, saat diselenggarakannya ujian semester 5 dan 6, pihak sekolah lagi-lagi mengajak kedua siswa tersebut, namun ajakan itu tak terwujudkan.

“Tapi kedua orang tua siswa lgi-lagi menyampaikan langsung kekami pada saat kami kunjungi kerumahnya seperti jawaban sebelumnya bahwa anaknya tidak sekolah lagi,” ujarnya.

Sehubungan dengan itu, Kepsek La Tiri membantah tudingan, bahwasanya yang diberitakan soal kedua siswa tak ikut ujian sekolah, disebabkan perbedaan politik.

Ia menjawab, hal tersebut tidaklah benar.

“Itu sangatlah tidak benar dan tanpa alasan yang jelas. Tentunya saya sangat menyesalkan isu yang beredar tanpa kepastian. sy sbgi pimpinan sangat menyayangkan berita yang dimuat tanpa konfirmasi ke kami sebelumnya, sehingga info yang dipublikasikan tidak berimbang bahkan tidak benar.

Sebab dalam momentum Pilkada 2020 kemarin, tenaga pengajar dari SMK 5 Tabona, dipercayakan menjadi pengawas di lapangan.

“Ada yang dipercayakan menjadi Ketua Panwascam Tabona, Panwas Desa Tabona, Desa Habunuha, Desa Wolio dan Panwas di Desa Fayau. Artinya bahwa, jika demikian terbukti maka tenaga ASN tersebut langgar kode etik. Dan sebelum info itu diketahui, pastinya teman-teman penyelenggaraan tadi sudah menegur terlebih dahulu,” tegasnya.

Menurutnya, pemusatan isu tersebut dan dikaitkan dengan politik, terkesan merusak citra sekolah dan tenaga pendidik.

“Sekali lagi saya tekankan bahwa, informasi itu sesat dan keliru, dan sengaja dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan sengaja mencoba merusak nama baik sekolah,” tutupnya.(Sunardi)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan