BeritaDaerah

Ketua LP3IM Pedagang Pasar Impres Tanjung Tiram: Kami Selalu Kompak

7
×

Ketua LP3IM Pedagang Pasar Impres Tanjung Tiram: Kami Selalu Kompak

Sebarkan artikel ini

Batubara, LENSANUSANTARA.CO.ID
Menyikapi ramainya peristiwa penertiban pedagang kaki lima oleh pemkab Batubara yang berjualan di sepanjang jalan Nelayan menimbulkan Kehebohan para pedagang beberapa waktu yang lalu untuk penataan kawasan pedagang pasar tumpah oleh petugas satpol PP dan dinas koperindag.Ruslan mengatakan” mestinya dapat dihindarkan bila kedua belah pihak dapat membangun komunikasi yang baik tanpa adanya saling melukai”.terangnya.

Example 300x600

Hal tersebut disampaikan Ruslan di Gedung Putih kantor media Lensa Nusantara dalam rangka kunjungan silaturahmi. penjelasan ketua LP3IM,Lembaga Persaudaraan Pedagang Pasar Indonesia Mandiri kabupaten Batubara Pasar Impres Tanjung.Tiram ketika dimintai tanggapan dan pandangannya seputar usaha-usaha yang telah dilakukannya dalam mengelola kelompok para pedagang di pasar inpres Tanjung Tiram dalam beberapa tahun belakangan ini.

Ruslan yang selalu tersenyum saat berbicara dengan Lensa Nusantara lebih jauh ia mengatakan Para pedagang yang saat ini masuk anggota dalam wadah LP3IM yang beranggota berjumlah 300 orang dari perkiraan 700 an dipasar inpres Tanjung Tiram kabupaten Batubara.

Kepercayaan para pedagang kepada kami para pengurus LP3IM selama 3 tahun belakangan ini tumbuh karena segala yang mereka harapkan dapat dilaksanakan ,semisal masalah kebersihan, keamanan,bahan yang ditinggal pedagang dipasar terjaga dengan baik terutama malam hari karena kami juga bergotong royong melaksanakan penjagaan 24 jam agar tidak terjadi dari hal pencurian semua kami lakukan dengan cara disiplin dan dedikasi kami menyelamatkan usaha para pedagang tersebut terang Ruslan ,bahkan kamipun telah pasang cctv sebagai alat pantau siang maupun malam.

Saat ditanya perhatian pemerintah Batubara kepada para pedagang inpres Ruslan melihat dinas terkait dalam hal ini koperindag belum banyak melakukan pembinaan bahkan terkesan terjadi pembiaran jika para pedagang mempunyai masalah keamanan dan juga kebersihan sementara pengutipan kepada para pedagang terus berlangsung tanpa koordinasi yang baik kepada kami khususnya para pedagang yang lebih mengagetkan kami para petugas menetapkan bayaran karcis tidak di sosialisasikan terlebih dahulu dengan biayanya melambung dari bisanya ,pengutipan uang retribusi ini memberatkan para pedagang biasanya pengutipan perminggu atau perbulan sekarang tiap hari melalui petugas yang tak jelas identitas resminya hal inilah membuat para pedangang yang tergabung dalam perkumpulan pedagang merasa keberatan karena karcis yang diberikan kepada para pedagang tidak sesuai dengan komitmen selama ini soal pengutipan retribusi kebersihan maupun lainnya.

Ruslan bersama pengurus pedagang berharap pada bapak Bupati agar dapat memberi solusi terutama soal petugas pengutip dan harga karcis yang mestinya di sosialisasikan terlebih dulu pada para pedagang jelas Ruslan yang juga pedagang dipasar tersebut.

Dalam Hal Lembaga yang dipimpinnya terlihat solid selama ini Ruslan menjelaskan selama ini ia dan pengurus yang terdiri dari ketua ,sekretaris ,bendahara dan dewan Pengawas selalu kompak untuk menjalan roda organisasi pedagang menjaga hubungan kerjasama yang baik dalam menyahuti aspirasi pedagang jelas Ruslan kepada Lensa Nusantara.(IR).

Tinggalkan Balasan