Biak, LENSANUSANTARA.CO.ID – dalam rangka mensyukuri kasih dan berkat TUHAN lewat pernyetaan-NYA, sehingga tepat saat ini 6 agustus 2021 (kemarin) merupakan momen paling istimewah dijemaat simon petrus wadibu yang setiap tahunnya merayakan HUT gedung gereja simon petrus wadibu.
berlangsungnya ibadah HUT gedung gereja yang diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pendeta Since Paulina dimara, S.Th sangat terlaksana dengan baik hingga selesai dengan berpegang pada anjuran pemerintah terkait dengan pandemi covid 19.
ketika awak media LN mewancarai Yulyanus Awak , salah satu putra terbaik di jemaat SP Wadibu yang juga merupakan anggota DPRD kabupaten Biak Numfor, Dirinya menceritakan sejarah perjalanan singkat injil dijemaat simon petrus wadibu sampai pembangunan gedung gereja diresmikan.
“Sejarah mencatat bahwa kita ada empat tahapan pembagunan gedung gereja. Yang pertama dilihat dari sejak injil masuk di Wadibu pada tahun 1913 saat itu. Salah satu keberhasilan yang dilakukan bapak D.C Latuputy, adalah mengirim putra terbaik kampung Wadibu Karel Koibur, yang dikirim bersama-sama dengan Timotius Awendu untuk menempuh pendidikan di Depok Jawa barat.
Sangat disayangkan pendidikan pada saat itu sangatlah sulit, tetapi dengan semangat buah injil pendidikan itu terjadi ,Kemudian para orang tua berpikir untuk mendirikan sebuah rumah atau gedung dengan menggunakan peralatan seadanya. Dengan metode tradisional dibagunlah satu rumah tetapi bertepatan dengan pecahnya perang dunia ke-2 tahun 1942, rumah itu digunakan Jepang sebagai gudang logistik hingga perang berakhir, “ucap yulyanus
saat yang bersamaan, pada tahun itu juga ketua jemaat bapak Bertus Rumbewas, ia mulai berpikir untuk membangun gedung gereja baru pada tahun 1958. Kemudian dibentuk panitia yang diketuai oleh bapak Berthus Koibur dengan anggotanya, tetapi juga dibantu oleh Bapak Zadrak Inggabouw dan Lesias Warbandido.
Mereka mulai bekerja dalam kurung waktu satu tahun hingga berhasil mengumpulkan uang sebesar IB. 1.100.000 (Mata uang irian barat dulu), kemudian diserahkan kepada bapak Yason Koibur yang ditunjuk sebagai tukang bangunan pada tahun itu
Di akhir penyampaiannya, ia menambahkan bahwa proses pembangunan gedung gereja Simon Petrus Wadibu rangkanya dikerjakan di Manokwari, kemudian diangkut ke Biak menggunakan kapal laut.
“Rangka bangunan tersebut dibuat di Manokwari serta diangkut menggunakan KM Touti. Setibanya di Biak, proses pembangunan pun mulai dikerjakan dengan dibantu oleh Piter sukan, Melkias morin, Yosias Rumkorem, Prokorus Morin, dan Oktofianus Koibur.
dan akhirnya peresmian dan Pengguntingan pita selubun gedung gereja simon petrus wadibu pertama kali dilakukan oleh “pdt. Alex Prawar, sedangkan yang menerimah kunci dari tukang untuk membuka pintu gereja adalah pdt.J. Tenlima, “tutup Yulyanus mengakhiri.
penulis: igo/fano