Politik

Desa Lau Sireme Akan Diwujudkan Menjadi Desa yang Maju, Unggul dan Mandiri oleh Lamhot Samosir

×

Desa Lau Sireme Akan Diwujudkan Menjadi Desa yang Maju, Unggul dan Mandiri oleh Lamhot Samosir

Sebarkan artikel ini

Dairi, LENSANUSANTARA.CO.ID
Rasa percaya diri Lamhot Samosir semakin bertambah setelah mendapatkan nomor urut 1 (satu). Niatnya yang kuat ingin merubah wajah Desa Lau Sireme membuatnya maju sebagai calon kepala desa dengan membawa Visi ; ” Mewujudkan Desa Lau Sireme yang Maju, Unggul dan Mandiri.”
Misi : “LAMHOT”
L : Laksanakan pemutakhiran data potensi desa dan sumber daya tingkat rukun keluarga masyarakat Desa Lau Sireme.

  • Laksanakan pemutakhiran data potensi desa dan sumber daya tingkat kerukunan keluarga masyarakat Desa Lau Sireme.
  • Data kemiskinan warga Desa Lau Sireme
  • Data kesehatan warga Desa Lau Sireme
    A : Alokasikan anggaran untuk kebutuhan utama masyarakat Desa Lau Sireme.
    Kebutuhan masyarakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kebutuhan fisik/ material dan kebutuhan nonfisik/non material.
  • Kebutuhan fisik/material, misalnya jalan, Pustu, Posyandu, taman atau ruang terbuka hijau dan lain lain.
    • Kebutuhan nonfisik/non material, misalnya rasa aman, nyaman, rukun, keselamatan dan lain lain.
    • Apabila kebutuhan masyarakat tersebut belum dapat terpenuhi dengan baik maka kita perlu ikut memikirkan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut. Cara yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut: Mengajukan usulan pembangunan sarana umum kepada pemerintah. Usulan tersebut dapat berwujud proposal pembangunan. Misalnya saja proposal tentang perbaikan jalan dan sebagainya.
    • Bersama sama dengan seluruh warga masyarakat bahu membahu mengadakan swadaya untuk pembangunan sarana umum.
      Dengan adanya swadaya masyarakat tersebut tentunya akan membantu meringankan beban pemerintah dalam bidang penyediaan sarana umum.
      M : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang bersih, efektif dan akuntabel Desa Lau Sireme.
      Sembilan aspek fundamental (asa/dasar) dalam Good Governance ( pemerintahan yang baik ) yang harus diperhatikan yaitu.:
      a. Partisipasi. Yaitu ikut sertanya masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga masyarakat juga ikut bertanggung jawab.
      Contoh : Pembangunan fisik di desa mengikut sertakan warga sesuai dengan keahliannya ( Swakelola )
      b. Penegakan Hukum yaitu Kepala Desa akan serta merta mendampingi masyarakat yang terkait masalah hukum.
      Contoh : Masalah perladangan warga dan sebagainya.
      c. Transparansi yaitu keterbukaan segala informasi kegiatan di desa, baik itu mengenai perencanaan maupun pelaksanaan program kerja pemerintahan desa.
      Contoh : Informasi kegiatan Karang Taruna dan alokasi keuangan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Karang Taruna.
      d. Responsif yaitu menanggapi keluhan warga dan mengikuti program kerja dari pusat
      Contoh : Tower yang tidak tepat guna akan difungsikan sebagaimana mestinya, agar sinyal internet tidak lagi menjadi kendala di setiap dusun.
    • e. Orientasi kesepakatan yaitu segala kegiatan dan program kerja di desa yang akan dilaksanakan mengacu pada kesepakatan yang telah dibuat.Contoh : Warga bermusyawarah mengenai masalah air bersih, maka hasil kesepakatan dalam musyawarah tersebut harus dilaksanakan. f. Kesetaraan yaitu dalam pelaksanaan kegiatan program kerja desa melibatkan semua warga, baik itu laki laki dan perempuan. ( Memiliki status yang sama )Contoh : Pembentukan Kelompok tani melibatkan wanita dan pria sebagai anggota dan pengurus. g. Efektivitas yaitu Dampak yang terjadi dalam pelaksanaan program kerja pemerintah desa tepat sasaran.Contoh : Pembentukan PKK ( Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ) dalam melaksanakan tupoksi ( tugas pokok dan fungsi ) nya sesuai dengan yang diharapkan. h. Akuntabilitas yaitu pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja pemerintahan desa yang dapat sesuai dengan fakta. H : Hidup sehat, bersih, rukun, religius, gotong royong dan sejahtera masyarakat Desa Lau Sireme.Manusia yang hidup sendiri yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya tidak akan memiliki kehidupan yang baik. Sebaliknya, manusia yang selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu berbuat baik kepada orang lain maka akan memiliki kehidupan yang baik dan nyaman.Perilaku masyarakat dalam gotong royong merupakan bentuk rasa kesatuan dalam kelompok masyarakat tersebut. Gotong royong merupakan ciri salah cerminan perilaku yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia karena suatu kebiasaan yang sudah pernah ada sejak jaman dahulu. Nilai tersebute menjadikan kegiatan gotong royong selalu terbina dalam kehidupan komunitas sebagai suatu warisan budaya yang patut untuk dilestarikan. O : Optimalisasi penggunaan digitalisasi menuju Desa digital Lau Sireme.Saat ini pemerintah pusat telah menyediakan kualitas layanan internet dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi ( Tiang kabel optik di sepanjang Jl. Sisingamangaraja Tigalingga) yang bertujuan pemerataan telekomunikasi dan informasi ( istilah nya “desa digital tol langit.)Tujuan : – Untuk membantu dunia pendidikan era digital di Desa Lau Sireme, sehingga membentuk sinergi antara sekolah, guru dan murid. – Untuk mendapatkan informasi mengenai masalah pertanian serta bibit unggul, cara pengelolaan tanah yang baik, dan pemasaran hasil panen.
    • T : Tingkatkan kerjasama dengan pihak pemerintah Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah pusat, untuk menggalang pembangunan Desa Lau Sireme.
    • Salah satu kunci keberhasilan keberhasilan adalah apabila pihak ( desa dan pihak ke tiga) yang sepakat melakukan kerjasama dan taat dan berkomitmen terhadap prinsip dan asas yang disepakati. Tanpa dilandasi ketaatan terhadap keduanya, menjadikan para pihak saling curiga, tidak transparan dan mengambil keuntungan secara sepihak. Prinsip KSD mencakup prinsip universal dan khusus. Prinsip universal yaitu prinsip pemerintahan yang baik yang mengandung muatan nilai transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efisiensi, efektifitas dan consensus. Prinsip KSD yang dapat digunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut :
    • 1. Dibentuk melalui pendekatan dari bawah melalui inisiasi lokal dengan menggunakan prinsip 3K ( komunikasi, kerjasama dan koordinasi)
    • 2. Di bangun untuk kepentingan umum.
    • 3. Kerjasama tidak bersifat hirarkis, melainkan merupakan jejaring kelembagaan.
    • 4. Keterikatan yang dijalin berdasarkan kebutuhan.
    • 5. Kerjasama harus saling memperkuat.
    • 6. Kerjasama dibangun harus saling percaya, menghargai dan saling memahami.
    • Visi Misi ” LAMHOT “yang sangat luar biasa dan spektakuler. Bila Lamhot Samosir, sosok pria besar berkulit agak gelap dan berwajah ramah namun memancarkan ketegasan ini terpilih menjadi Kepala Desa Lau Sireme, sangat diyakinkan wajah Desa Lau Sireme akan berubah lebih maju, terbuka, modern, humanis dan transparan.(Mula)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan