Daerah

Ada 1.800 Janda Tiap Tahun di Trenggalek, Mayoritas Penyebabnya Karena Ekonomi

22
×

Ada 1.800 Janda Tiap Tahun di Trenggalek, Mayoritas Penyebabnya Karena Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Data perceraian pasangan suami-istri (Pasutri) di Pengadilan Agama (PA) Trenggalek cukup mengejutkan. Ternyata perceraian yang dulunya menjadi hal yang tabu di kalangan masyarakat, kini justru menjadi lumrah dan bahkan terkesan menjadi tren.

Example 300x600

Di Kabupaten trenggalek ternyata angka perceraian cukup tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Itu artinya, jumlah penduduk yang berstatus janda dan duda terus meningkat.

BACA JUGA :
Koramil 0806/07 Watulimo Bersinergi dengan Polsek dan Satpol PP Razia Pelajar Bolos Saat Jam Pelajaran

Bahkan angka ini mengalahkan perkara pidana, Berdasarkan data dari Pengadilan Agama (PA) Trenggalek. sejak bulan Januari hingga April  2022 tercatat perkara yang diputus cerai sebanyak kurang lebih 500 perkara dan setiap tahunnya di kabupaten Trenggalek mencapai 1800 angka perceraian paling banyak dari kecamatan pule, panggul dan munjungan.

“Masalah yang melatar belakangi cerai gugat mayoritas karena faktor ekonomi, perselisihan yang tak kunjung selesai ,kurang tanggung jawabnya suami menafkahi istrinya ungkap Humas Pengadilan Agama Trenggalek melalui Jimi Fanitera Muda Hukum, kepada lensanusantara.co.id Senin (18/04/2022).

BACA JUGA :
Pesan Bupati Trenggalek Saat Pembekalan 1.258 Calon Warga PSHT Pusat Madiun

Lanjut Jimi Mereka nekat menggungat cerai suaminya dikarenakan beberapa hal. Ada yang cinta lokasi (cinlok), selingkuh,karena mensos, terhimpit ekonomi, Murtad hingga ditinggal mati

Angka perceraian ini didominasi gugatan dari istri. Jika dibandingkan, dari dua kali lipat lebih banyak daripada suami yang menjatuhkan talak kepada istrinya.

BACA JUGA :
Komisi II DPRD Trenggalek dengan OPD Mitra Kerja Evaluasi Pelaksanaan APBD Tahun 2023

” Jumlah janda baru tersebut bisa bertambah setiap tahunnya Sebab, ratusan janda tersebut terungkap dari pengajuan kasus cerai sejak Januari hingga April . Hampir pasti, Mei sampai Desember 2022 mendatang pasti masih ada pengajuan kasus cerai. ”Diperkirakan meningkat sampai akhir tahun 2022” pungkasnya.(yanto)