Daerah

Kematian Mahasiswa UNEJ Tidak Ada Tanda Kekerasan, Ternyata Ini Penyebabnya

×

Kematian Mahasiswa UNEJ Tidak Ada Tanda Kekerasan, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo, SIK. SH., Saat Press conferece (Rabu, 28/9/2022).(Foto LensaNusantara).

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Polres Jember mengungkap kasus kematian Putri Pujiarti (20) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong seorang mahasiswi Universitas Negeri Jember (Unej) Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang meninggal misterius setelah diantar pulang oleh pacarnya, Rabu (28/9/2022).

Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SIK. SH., Mengatakan, korban datang ke rumah rekan korban jalan Kalimantan bersangkutan minta diantar kedepan masjid Al hikmah yang ada dilingkungan kampus UNEJ.

Example 300x600

“Korban bertemu dengan pacarnya mereka berjalan jalan seputaran Jember menggunakan roda 4, pacar korban mengantar korban ke kos – kosan saudara A,” ucap Kapolres Jember.

Sementara korban dalam posisi pingsan, kemudian saudara A membawa korban ke UMC Universitas Negeri Jember. Namun dilakukan tindakan medis belum ada perkembangan diteruskan kerumah sakit.

“Namun ternyata hasil pengecekan dirumah sakit, yang bersangkutan dinyatakan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” menurut Hery.

Selanjutnya Hery menambahkan, penyidik melakukan penyelidikan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dari rekan korban dan pacar korban sendiri.

“Sehingga dilakukan visum luar dan otopsi hasilnya visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan,” bebernya.

Kemudian menunggu hasil otopsinya, serta pengecekan terhadap adanya racun ternyata hasilnya negatif.

“Pihak rumah sakit Soebandi Jember, menyatakan bahwa kematian bersangkutan kematian yang wajar disebabkan oleh penyakit,” terang kapolres Jember.

Menurut keterangan dokter forensik rumah sakit dr. Soebandi Jember, dr. Afiful Jauhani menyampaikan, Sementara itu telah melakukan pemeriksaan luar dilanjutkan dengan pemeriksaan dalam terhadap pasien. Pada saat itu didampingi oleh ibu kandungnya dan kakak kandungnya datang kerumah sakit.

“Kami sudah menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut, pemeriksaan luar tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Bahwa dari pemeriksaan hasil forensik tidak terdeteksi adanya berkaitan dengan kematian korban,” tambahnya.

Pada saat pemeriksaan penunjang diantaranya pemeriksaan patologi anatomi dan toksikologi forensik, untuk mengetahui atau tidaknya zat yang tidak seharusnya berada didalam tubuh. Sehingga memungkinkan dapat mengakibat kematian.

“Hasil pemeriksaan tersebut” kami dapat menyimpulkan bahwa dari pemeriksaan toksikologi forensik tidak terdekteksi adanya zat. Yang mungkin berkaitan dengan kematian korban, pemeriksaan dalam temukan lebih mengarah meninggalnya akibat suatu penyakit,” tuturnya. (Dri)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.