Berita

Ketua DPRD Apresiasi Kinerja APH Dalam Membrantas Mafia Pupuk Subsidi di Bondowoso

×

Ketua DPRD Apresiasi Kinerja APH Dalam Membrantas Mafia Pupuk Subsidi di Bondowoso

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Bondowoso
H. Ahmad Dhafir.Ketua DPRD Bondowoso (Foto Tim Lensa Nusantara)

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kasus kelangkaan pupuk bersubsidi merupakan episode yang tak kunjung usai di Bondowoso, ditengarai penyebab utamanya adalah sistem tata niaga pupuk bersubsidi yang amburadul dan diduga kuat, adanya mafia pupuk yang menari diatas jeritan para petani.

Example 300x600

Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini, Polres Bondowoso secara perlahan telah mengungkap dan menemukan para distributor dan kios nakal yang nekat beroperasi dengan cara ilegal ditengah sulitnya pupuk bersubsidi.

Tim gabungan Sat Intelkam Polres Bondowoso dan Polsek Sumberwringin melakukan penindakan dan penangkapan terhadap pelaku di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Sumbergading, Kecamatan Sumberwringin Rabu, (12/10).

Ketua DPRD Bondowoso H. Ahmad Dhafir mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Polres Bondowoso dalam menindak mafia pupuk bersubsidi yang jelas sangat merugikan para petani.

“Saya mewakili masyarakat Bondowoso utamanya para petani yang sangat dirugikan dalam masalah ini, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak kepolisian,” ungkapnya.

Kelangkaan dan mahalnya pupuk subsidi dirasakan seluruh petani di Bondowoso.

“Satu kwintal pupuk bersubsidi, ada keuangan Negara yang di bayarkan melalui pemerintah sebesar 800 ribu, sebab harga dasar pupuk yang harus di tebus oleh pemerintah kepada produsen itu 1,1 juta perkwintal”. Ungkap Ahmad Dhafir.

“Adanya subsidi pemerintah sebesar kurang lebih 800 ribu maka pupuk bersubsidi sampai kepada petani harusnya dengan harga 225 ribu per Kwintal”. Tambah Ahmad Dhafir saat dikonfirmasi lensanusantara.co.id

Selain itu, legislator senior Partai PKB tersebut meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk terus mengungkap kasus ini ke akar-akarnya. Ia meyakini, jika masih ada pihak lain yang menjadi otak atau aktor intelektual dibalik langkanya pupuk bersubsidi ini.

“Dari kasus yang diungkap oleh Polres Bondowoso kemarin itu, saya meyakini akan membuka tabir yang lebih besar lagi. Secara cepat pasti akan terungkap siapa yang menjadi aktor intelektual dalam kasus ini, untuk itu, saya minta kepada APH untuk mengusut tuntas masalah ini tanpa pandang bulu,” tutupnya.(Udien/Ark)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.