Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Harga komoditi E-warung milik S, sebagai penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ditemukan sangat tidak wajar. Saat meninjau kegiatan pembagian bantuan yang sekaligus diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dibandingkan dengan pasar tradisional, harga per item sembako di E-warung tersebut setelah melakukan operasi ke pasar Merden ternyata lebih mahal, itu terlihat pada nyaris seluruh komoditi baik beras, ayam, telur, bawang hingga jeruk.
Dalam pantauan dilokasi, terlihat beberapa KPM tampak antri untuk mendapat bansos pangan. Kemudian ada petugas yang mengawal penyaluran tersebut. Namun, rincian harga per komiditi tertera selisih harga cukup signifikan atau melebihi harga pasar, padahal Kemensos sudah melakukan himbauan, jika harga bahan pokok BPNT harus lebih murah dibandingkan pasar tradisional.
”Ya, ini saya mengantre dapat sembilan macam”, ujar SM (50), salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) kepada wartawan, Senin (28/11/2022).
Dari sembilan bahan pokok, yang meliputi beras tiga kantong dengan harga Rp 378 ribu, ayam Rp 53 ribu, telur satu setengah kilo Rp 48 ribu, bawang merah setengah kilogram Rp 14 ribu, bawang putih setengah kilo Rp 10 ribu, jeruk medan dua kilo Rp 40 ribu, anggur satu kilo Rp 40 ribu, kentang Rp satu kilo Rp 11 ribu, dan tahu Rp 6 ribu . ”Ya total harga Rp 600 ribu,’’ tambah SM.
Penyaluran bansos pangan yang dilakukan salah satu agen di Desa Kaliajir ini secara umum berjalan normal. Beberapa KPM tampak antri untuk mendapat bansos sembako. Ada juga petugas keamanan yang mengawal penyaluran bansos. Namun setelah dirinci, harga per bahan, ada selisih harga cukup signifikan.
Mengetahui hal tersebut, wartawan langsung meninjau harga ke gudang buah, dan ke pasar tradisional Merden, dan dimana harga sangat berselisih banyak sekali, misalnya bawang putih dipasar merden 1/2 kg harga Rp 7500 ribu, bawang merah Rp 10 ribu, anggur Rp 33 ribu, jeruk Rp 18 ribu, sedangkan beras, dari salah satu pengakuan pedagang beras super paling mahal hanya Rp 10 ribu.
Meski begitu, ternyata banyak KPM yang tidak tahu mengenai penentuan harga tersebut. Sementara untuk KPM yang mengambil ke agen E-warung milik S sendiri, sebanyak 700 KPM.
Dengan adanya temuan tersebut, lensanusantara.co.id akan melakukan konfirmasi ke Kadinsos Banjarnegara, untuk meminta konfirmasi lebih lanjut. (Gunawan)