Daerah

Akibat Tingginya Curah Hujan, Beberapa Desa di Kabupaten Demak Alami Banjir

×

Akibat Tingginya Curah Hujan, Beberapa Desa di Kabupaten Demak Alami Banjir

Sebarkan artikel ini
Seorang Warga Mendorong motor, akibat mogok saat menerjang banjir, (30/12/2022), (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara)

Demak, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tingginya aktivitas curah hujan yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjelang pergantian tahun, membuat beberapa daerah tergenang air, dengan ketinggian bervariasi.

Salah satunya di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, dalam pantauan koresponden dilokasi, akibat luapan air sungai selain menutupi jalan, air juga masuk kedalam rumah yang berada di RW 2,3,4,5, membuat aktifitas warga berhenti total.

Example 300x600

Menurut salah satu warga Irkham (46) mengatakan, banjir seperti itu setiap tahun terjadi, akibat sungai yang tidak mampu menampung debit air jika ada kiriman dari daerah atas.

“Setiap tahun banjir, apalagi kalau daerah atas hujan deras desa saya pasti akan banjir, karena luapan air sungai tidak hanya waktu hujan saja, kalau air laut pas rob, juga banjir, jadi pemandangan seperti ini di desa Prampelan sudah biasa,” ungkap Irkham. Sabtu (31/12/2022).

Irkham juga mengharap agar pemangku jabatan yang duduk di Pemerintah Kabupaten Demak sampai pusat segera mencari solusi untuk menangani banjir tahunan didesanya, sehingga masyarakat yang terdampak tidak was – was setiap musim hujan dan rob datang sewaktu – waktu.

“Saya mengharap kepada para pemangku jabatan di Pemkab Demak hingga pusat, agar bisa memperhatikan desa Prampelan yang selalu banjir setiap tahun, agar kami masyarakat tidak takut lagi saat musim hujan dan rob datang tiba – tiba, apa tidak kasihan kepada warga yang sudah bertahun tahun mengalami seperti ini terus,” tambah Irkham, laki – laki yang bekerja sebagai driver ikan asap tersebut.

Banjir tahunan yang melanda di Desa Prampelan selama bertahun tahun menunjukan, Pemkab Demak dalam upaya menangani bencana banjir yang tersebar di beberapa desa seperti Kecamatan Sayung, Mranggen, Guntur, bisa dikatakan gagal, itu salah satu Pekerjaan Rumah (PR) utama yang harus di selesaikan, agar masyarakat tidak lagi merasa takut lagi akibat banjir. (GN)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.