Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Salah seorang warga Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, mengaku kecewa dengan pelayanan Puskesmas Sumberjambe.
Ia menceritakan, bahwa pada bulan November 2022 istrinya melakukan persalinan di puskesmas tersebut.
Anehnya, saat dirinya melakukan klaim kartu KIS atau BPJS yang dia punyai, ternyata dianggap tidak berlaku oleh pihak puskesmas.
“Katanya karena istri saya jarang kotrol ke Posyandu. Padahal, saya juga tidak tahu kalau istri saya hamil,” katanya, Rabu (04/01/2022).
Mau tidak mau, dirinya harus membayar secara mandiri.
“Harusnya dibuat makan, ini malah harus membayar. Kemudian gunanya kartu KIS BPJS ini apa,” ungkapnya.
Dari kondisi itu, Sukra langsung mendatangi kantor Komisi D DPRD Jember untuk menyampaikan keluhan itu.
Dua anggota DPRD Jember Gembong Konsul Alam dan Achmad Dafir dengan tangan terbuka menerima keluhan itu.
“Kami apresiasi kedatanganya ke kantor DPRD. Ini kantornya rakyat, siapapun boleh datang dan mengeluh di sini,” kata Dafir.
Legislator Partai PKS ini juga tidak menampik, bahwa selama ini memang banyak masukan terkait pelayanan Puskesmas Sumberjambe.
“Keluhan yang menyampaikan kepada kami banyak. Ada yang lewat sms, ada yang lewat Wa ada yang juga menyampaikan langsung,” ucapnya.
Sementara Gembong Konsul Alam, mengaku memang ada agenda pemanggilan seluruh kepala puskesmas se- Kabupaten Jember.
Kata Gembong, hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut inspeksi mendadak (Sidak) Dinas Kesehatan beberapa waktu lalu.
“Sangat banyak keluhan kepada kami, terkait pelayanan dan kelangkaan obat. Makanya akan kita panggil,” terang anggota Fraksi NasDem itu.
Menanggapi keluhan Sukra, menurut Gembong, tidak ada alasan pihak Puskesmas Sumberjambe untuk menolak klaim menggunakan kartu KIS.
“Jangankan kartu KIS, cukup punya KTP saja gratis, sebagaimana program Bupati Jember. Andaipun tidak, masih ada Jampersal,” sebutnya.
Kepala Puskesmas Sumberjambe dr.Sukron Nanda Firmansyah saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya berjanji masih akan melakukan cross chek.
“Kami akan cek dulu ke teman-teman. Kalau kami pak, bahasanya jangan menolak pak, yang jelas bagi kami dia yang BPJS atau non BPJS, siapapun pasien yang berobat kita terima. Tetapi, masalah kebijakan klaim tergantung kebijakan BPJS,” pungkasnya (Dri).