Dumai, LENSANUSANTARA.CO.ID – Masyarakat Kilometer 10 Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai-Riau, Rabu (22/03/2023) pagi sekitar pukul 09.30 wib, menyeruduk gudang tempat penampungan minyak yang berlokasi tepat di pinggir jalan lintas Dumai-Rokan Hilir.
Puluhan warga beserta tokoh masyarakat dan tokoh agama yang mendapat informasi adanya praktik maksiat dan aktivitas ilegal, mengaku gerah hingga berujung pada aksi pembongkaran paksa gudang yang disebut-sebut milik Sitinjak tersebut.
“Kami sering mendapat informasi adanya praktik maksiat di dalamnya, serta adanya aktifitas ilegal yang akan membawa petaka bagi kami. Oleh karena itu aksi ini kami lakukan dalam rangka menyelamatkan kampung, terutama di kawasan KM 10,” ujar Rozali Usman, salah satu tokoh Agama yang ikut mendampingi aksi warga, Rabu (22/03/2023).
Dari pantauan dilokasi terlihat puluhan warga mendatangi tempat yang diduga Gudang penampungan minyak. Warga meminta pekerja di dalam gudang untuk membongkar seluruh bangunan dan pagar mereka, serta melakukan penutupan dengan plang kayu untuk menandai bahwa lokasi tersebut sudah ditutup.
Tindakan spontanitas warga bukan tanpa alasan. Mereka sudah beberapa hari melakukan pemantauan terhadap gerak-gerik aktifitas di dalam dan luar gudang tersebut.
Selain adanya dugaan aktifitas maksiat, kata Rozali, lokasi tersebut menurut warga juga dijadikan tempat penampungan minyak ilegal. Hal itu menurut warga merupakan sumber masalah yang akan menimpa kampung mereka.
“Kami cukup gerah atas informasi gudang milik mafia minyak dan adanya aktifitas maksiat serta peredaran narkoba di dalamnya. Oleh karena itu perlu diambil tindakan tegas agar menjadi efek jera bagi pelaku mafia yang dapat merusak ketentraman kampung kami,” jelasnya.
Aksi puluhan warga dalam menyelamatkan kampung ini cukup mendapat apresiasi dari warga lainnya, tidak sedikit dari masyarakat sekitar yang turut mendukung aksi pagi tadi.
“Kami sangat berterima kasih atas aksi sejumlah warga yang berani dan menyelamatkan kampung kami dari kemungkinan buruk atas aktifitas mafia dan maksiat,” ujar warga lainnya yang turut turun ke lokasi.
Sementara Sitinjak, yang disebut-sebut sebagai pemilik gudang ketika dikonfirmasi melalui sambungan seluler belum memberikan jawaban maupun tanggapannya.
Demikian halnya, Kapolres Dumai, AKBP Nurhadi Ismanto, SH, S.I.K melalui Kasat Reskrim Polres Dumai Iptu Bayu Ramadhan Effendi ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menjelaskan bahwa aksi warga tadi padi sudah dimonitor oleh Satintel Polres.
“Tadi sudah diinformasikan sama Kasat intel pak, info terkait aksi warga tadi pagi. Tapi saya belum monitor,” jawabnya.**