Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Banyak sekolah sedang mengadakan program workshop penguatan literasi dan numerasi. Hal itu sebagai tindaklanjut dari hasil analisis dan rekomendasi raport pendidikan yang pada aspek literasi dan numerasi masih rendah.
Sebanyak 38 Guru SMPN 1 Tapen Bondowoso mengikuti penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran. Materi itu bagian dari Workshop IKM yang diadakan tanggal 1-4 Agustus 2023 bertempat di Laboratorium IPA, SMPN 1 Tapen.
Kepala SMPN 1 Tapen, Nurhadi, S.Pd, M.M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya kemampuan guru untuk mengintegrasikan literasi dan numerasi dalam pembelajaran.
“Perlu dirancang metode yang efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa melalui pembelajaran. Jika kemampuan literasi-numerasi siswa meningkat maka nilai raport pendidikan sekolah juga akan meningkat”, ungkap Nurhadi.
Mohammad Hairul, M.Pd selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan masih ada kesalahpahaman dalam memaknai penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran.
“Seakan literasi hanya tugas dari guru bahasa, dan numerasi adalah tugas dari guru matematika. Padahal seharusnya tidak demikian. Semua guru mata pelajaran seharusnya mengintegrasi literasi dan numerasi di setiap mata pelajarannya”, jelas Hairul.
Hairul yang merupakan Instruktur nasional literasi baca-tulis, dan fasilitator nasional pengintegrasian literasi dan numerasi dalam pembelajaran, mencontoh beberapa alternatif cara pembelajaran terintegrasi literasi dan numerasi.
“Pembelajaran yang terintegrasi literasi dan numerasi, perlu ditindaklanjuti dengan pembiasaan penggunaan asesmen atau penilaian berbasis literasi dan numerasi juga. Seperti halnya kategori soal ANBK/AKM yang hanya atas aspek literasi dan numerasi”.
“Sudah tiga tahun ini saya bertugas sebagai fasilitator nasional pengintegrasian literasi dan numerasi dalam pembelajaran. Mayoritas wilayah sasarannya adalah di luar Jawa. Melalui Program Organisasi Penggerak, materi itu sudah terbukti berdampak untuk meningkankan raport pendidikan di banyak sekolah”, tambah Hairul.(Din)