Surabaya, LENSANUSANTARA.CO.ID – Jejak kenangan dan keceriaan masa sekolah seringkali tak terlupakan. Tak terbayangkan setelah 50 Tahun lebih berpisah, alumni SMA Katholik St. Louis Surabaya lulusan tahun 1971 sampai 1973 bisa dipertemukan.
Pertama kali setelah 50 tahun terpisah, Sabtu siang, 19/8/2023, sekitar 100 alumni SMA Katholik St. Louis Surabaya lulusan tahun 1971 sampai 1973 berkumpul merayakan kebersamaan Reuni Emas SMAK St. Louis Surabaya di Zhang Palace Restauran Jl. Raya Lontar Surabaya. Disampaikan panitia, dalam pertemuan kemarinnya (Jum’at 18/8), banyak yang tidak ingat temannya. Satu sama lain bahkan masih saling sapa dengan sebutan “Bapak-Ibu”.
Walaupun rata-rata guratan wajah sebagian besar mereka telah menguat, mengandung cerita hidup yang begitu banyak warna, suka duka yang dilalui sejak berpisah, namun tampak jelas suasana penuh keakraban.
Suasana reuni itu terasa hangat, guyub dengan rasa kekeluargaan yang mengalir begitu kental. Tak ada batasan kesenjangan yang memisahkan mereka. Semua bergandeng tangan merajut kenangan masa SMA yang tak terlupakan.
Seolah waktu tak lagi menjadi penghalang untuk bersatu kembali. Canda tawa hingga mimpi-mimpi masa depan yang pernah mereka rancang bersama, semuanya kembali hidup dalam obrolan penuh kehangatan.
Tak hanya menikmati hidangan lezat dari Zang Palace Restauran, para “Veteran” yang rata-rata masih enerjik itu menyemarakkan suasana dengan menyanyi dan dansa-dansi. Lagu-lagu kenangan era 1970-an dominan dinyanyikan. Seakan mengingatkan masa-masa SMA yang penuh semangat dan impian. Saling melepas rindu yang terpendam puluhan tahun. Bercerita tentang kenangan masa SMA yang telah melahirkan persahabatan yang begitu erat.
Tampak hadir Ketua Umum PJI, Hartanto Boechori bersama sang istri Susy, atas undangan Ketua Panitia, Edi Legowo. “Acara yang sangat inspiratif. Tak mudah mempertemukan 100 orang setelah berpisah 50 tahun,” ujar Tokoh Pers kharismatik itu.
Ditemui di tempat acara, Ketua Umum Ikatan Alumni St. Louis Angkatan Pertama, Suwito Sumargo menjelaskan, “banyak teman alumni yang tidak bisa hadir karena hambatan domisili di luar Negeri dan ada yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan. Dan yang punya inisiatif mengumpulkan teman teman ini, teman kami, Song Kie”.
Ketua Panitia, Edi Legowo, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua alumni yang hadir dalam reuni emas ini. “Ini adalah momen yang sangat istimewa bagi kita semua. Kita bisa berkumpul kembali setelah 50 tahun, mengenang masa-masa indah di SMA St. Louis,” ujar Edi Legowo dengan penuh semangat, disampaikan kepada wartawan anggota PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) yang meliput acara itu.
Adi Widjaja, Ketua Umum Ikatan Alumni St. Louis Angkatan ke-7 (Periode 2022-2025) yang datang atas undangan panitia memberikan sambutan hangat dan mengapresiasi upaya panitia dalam menyelenggarakan acara yang berkesan ini. “Even yang luar biasa,” ujarnya.
“Tak Mudah melaksanakan even 50 tahun ini. Saya berdoa semoga semua senior kami ini tetap sehat selalu dan diberi umur panjang agar bisa mengulang reuni seperti ini lagi,” penghargaan dan harapan Alumni SMAK St. Louis tahun 1987 itu disampaikan kepada kami.
Senada, Helen Mariana. eks Ketua Umum Ikatan Alumni St. Louis Angkatan ke-6 (Periode 2019-2022) yang juga diundang, menyampaikan kekagumannya. “Luar biasa. 100 Alumni tahun 70an dengan semangat yang luar biasa bisa hadir. Padahal mereka dari berbagai Negara dan kota,” ungkapan Alumni St Louis 1981. (Pri)