Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kompetensi literasi dan numerasi siswa sedang menjadi fokus perhatian banyak sekolah. Hasil analisis raport pendidikan merekomendasikan upaya pengembangan literasi numerasi hampir di semua sekolah.
Rabu (13/9/2023) diadakan In House Training (IHT) tentang Pembelajaran Terintegrasi Literasi-Numerasi di SMPN 1 Pakem. Acara IHT digelar di Laboratorium IPA dan diikuti semua guru. Dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB.
Kepala SMPN 1 Pakem, Tien Roostini, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah diprogramkan sejak awal tahun pelajaran baru 2023/2024. Namun padatnya kegiatan Agustusan membuat sempat tertunda.
“Pengembangan literasi-numerasi melalui pembelajaran sedang menjadi fokus perhatian kami. Tentunya juga tetap dalam koridor untuk memperkuat Implementasi Kurikulum Merdeka,” ungkap Tien.
Bertindak selaku narasumber IHT adalah Fasilitator nasional pembelajaran terintegrasi literasi dan numerasi, Mohammad Hairul, M.Pd. Sekaligus ia merupakan Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemdikbudristek.
“Selain literasi dan numerasi yang terintegrasi dalam pembelajaran, pembiasaan literasi sebagai budaya sekolah juga perlu dipertahankan. Bisa juga dikembangkan melalui ekstrakurikuler jurnalistik dan kelompok ilmiah remaja (KIR),” jelas Hairul yang juga merupakan Kepala SMPN 1 Curahdami.
Lebih lanjut Hairul menjelaskan bahwa literasi numerasi bisa dimulai dengan memperkaya ruang kelas yang kaya dengan sumber literasi numerasi. Seperti halnya tersedianya infografis tentang data-data kelas.
Tutik Manuhara, S.Pd, M.Si yang bertindak sebagai moderator IHT memberikan penegasan bahwa ternyata pembelajaran literasi numerasi perlu dimulai dengan diagnosis awal tentang kemampuan literasi numerasi siswa.
Ayu Tri Dahnia, S.Pd, guru bahasa Indonesia yang mengikuti IHT juga menyampaikan kesannya. Menurutnya ia mendapatkan banyak pemahaman dari pemaparan dan diskusi bersama narasumber.
“Saya mendapatkan pemaparan yang jelas tentang bagaimana wujud pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran kolaboratif. Serta gambaran pelaksanaan pembelajaran terintegrasi literasi-numerasi,” ujar Ayu. *