Pendidikan

52 Tahun Tanpa Tersentuh Bantuan, Tembok Sekolah TK di Banjarnegara Mengalami Retak-retak

×

52 Tahun Tanpa Tersentuh Bantuan, Tembok Sekolah TK di Banjarnegara Mengalami Retak-retak

Sebarkan artikel ini
Kepala Sekolah TK Pertiwi Widyorini
Sekilas gedung TK Pertiwi Widyorini jika diamati dari kejauhan nampak baik-baik saja. Senin 2/10/2023. (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Selama 52 tahun, tembok Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Widyorini, Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, meskipun terlihat sudah pada retak-retak, sampai sekarang tidak pernah mendapatkan perhatian dari Dinas terkait.

Sedangkan untuk atap yang sudah mulai kropos, penuturan Kepala Sekolah sudah 20 tahun tidak ada bantuan rehab lagi, padahal nampak jelas, ternit juga dalam keadaan sudah tambal sulam, karena seringnya ambrol.

Example 300x600

Sekolah TK yang berdiri sejak 1 April tahun 1971, dengan jumlah murid 16 anak dan dua pengajar termasuk Kepala Sekolah yang berlokasi didepan kantor desa tersebut, dalam pantauan lensanusantara.co.id kusen-kusen yang terbuat dari kayu juga sudah mulai lapuk dimakan usia.

Sementara menurut Kepala Sekolah TK Pertiwi Widyorini, Istirohatun, A.Pd.AUD saat ditemui dikantornya mengatakan bingung untuk mencari bantuan kemana, karena sekolahan yang diampunya sangat membutuhkan anggaran untuk rehab demi kenyamanan kegiatan belajar mengajar.

“Sejak tahun 1971 berdiri sekolah TK Pertiwi Widyorini ini berdiri, tembok belum pernah di rehab, kalau atap sekitar 20 tahun juga tidak pernah ada lagi bantuan rehab, apalagi dibangun, makanya terlihat temboknya sudah pada retak, karena sudah tua, dan kayunya juga sudah mulai kropos semua, bisa dilihat seperti ini keadaannya, depan sampai belakang retak semua,” ungkap Istirohatun sambil menunjukan beberapa lokasi yang rusak, Senin (2/10/2023).

Ditanya apakah terganggu dengan keadaan gedung kelas seperti itu, Isti mengatakan. “Kalau dibilang terganggu ya terganggu, bagaimana ya, soalnya ya memang kondisinya seperti ini, apalagi ditambah lukisan-lukisan juga sudah tidak layak, kadang saja wali murid pada tanya, bu sekolahan kapan dibangun biar bagus, tapi ya itu karena tidak ada anggaran, akhirnya ya seadanya aja kayak gini,” tambahnya.

Tidak hanya gedung kelas, pantauan media ini pagar keliling selain sudah usang catnya, juga banyak yang retak dan rusak. Meskipun dalam keadaan seadanya. (Gunawan).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.