Berita

Memulai Rangkaian Festival Literasi Sekolah, SDIT KIC Bondowoso Gelar Pelatihan Menulis Buku

×

Memulai Rangkaian Festival Literasi Sekolah, SDIT KIC Bondowoso Gelar Pelatihan Menulis Buku

Sebarkan artikel ini
Kepala SDIT KIC Bondowoso
Guru SDIT KIC Bondowoso Bersama Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bulan Oktober sering pula disebut sebagai Bulan Bahasa. Hal itu karena pada tanggal 28 Oktober ada peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda yang salah satunya menyatakan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa persatuan.

Beragam kegiatan biasa dilakukan sebagai wujud syukur dan kecintaan kita kepada bahasa Indonesia. Baik berupa lomba kebahasaan, kesastraan, baik berupa penulisan maupun penyampaian secara visual dan lisan.

Example 300x600

Kegiatan itulah yang juga sedang dilaksanakan oleh SDIT Kuntum Insan Cemerlang (KIC) Bondowoso. Sebagai rangkaian dari FLS (Festival Literasi Sekolah), juga diadakan pelatihan menulis kreatif bagi guru dan karyawan pada hari Kamis (12/10/2023)

Acara yang diadakan di Aula tersebut diikuti 50 guru dan karyawan. Acara dimulai pada pada pukul 10.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Dalam durasi dua jam tersebut peserta melaksanakan praktik langsung menulis esai.

“Sudah lama menjadi impian para guru dan karyawan untuk menerbitkan buku yang merupakan kumpulan karya kroyokan. Kali ini bisa terwujud sebagai rangkaian dari Festival Literasi Sekolah (FLS),” ungkap Irma Trias Santi, S.P, S.Pd selalu Kepala SDIT KIC Bondowoso.

Lebih lanjut Irma menyampaikan bahwa ia sebagai kepala sekolah juga akan melalui proses yang sama yaitu berlatih bersama, menulis bersama, dan memastikan bahwa di buku yang dilaunching nanti ia akan mengikutsertakan karyanya.

Hadir sebagai trainer untuk mendampingi proses menulis adalah Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd. Ia adalah Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis Badan Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa, sekaligus Fasilitator Nasional Pembelajaran Terintegrasi Literasi Numerasi.

“Memang sudah sepatutnya kecakapan literasi reseptif berupa gemar membaca untuk ditingkatkan menjadi kecakapan literasi produktif melalui menulis. Baik sebagai kecakapan bagi guru maupun bagi siswa”, ungkap Hairul memulai pemaparannya.

Lebih lanjut Hairul juga menyampaikan bahwa menulis adalah tradisi para ulama masa lalu. Hal itu terbukti bahwa kitab-kitab yang sedang dipelajari di banyak pondok pesantren adalah tulisan yang diterbitkan belasan abad yang lalu.

Hairul menggunakan teknik menulis petir literasi untuk membantu memudahkan proses menulis bagi para peserta. Teknik ini terbukti ampuh membantu banyak peserta pelatihan benar-benar dapat menuntaskan karyanya.

“Melalui teknik pendampingan menulis yang digunakan tadi, saya merasa benar-benar terbantu dan termudahkan. Apa yang ingin saya tuliskan menjadi lancar mengalir tertuang namun tetap runtut dengan alur logika yang menarik,” ungkap Puspa Ayu Wigati, salah satu Guru SDIT KIC yang menjadi peserta.**

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.