Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – Selama menjadi anggota dewan, Haer Komisi III Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, telah menampung beberapa aspirasi dari masyarakat.
Ketika ditemui di Kantor DPC PKB Kabupaten Pangandaran, Haer menceritakan selama menjadi anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, ketika mencalonkan diri pada tahun 2018 di Dapil I yang meliputi Kecamatan Parigi dan Kecamatan Sidamulih. Bahkan tahun 2024 nanti, ia juga akan mencalonkan kembali sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran. Selasa, (10/10/2023).
Ketika diwawancarai tentang aspirasi, Haer menjelaskan, bahwa semua aspirasi dari masyarakat sudah ia tampung, setelah ditampung lalu ia akan komunikasikan bersama rekan-rekannya.
“Setelah itu dibahas di suatu forum yang berada di satu komisi dengan saya, terutama yaitu di Komisi III teruma dalam pembangunan,” ujarnya.
“Alhamdulillah telah kami tampung aspirasi dari masyarakat tentang pambangunan dan tentang perairan, ada juga yang sudah terlaksana, ada juga yang belum terlaksana. Periode sekarang itu diutamakan adalah jalan, karena jalan tersebut untuk memudahkan perputaran jalannya roda ekonomi masyarakat dari pelosok desa menuju perkotaan,” terangnya.
Selain itu, pihaknya ingin memperluas silaturahmi dengan warga, karena dengan silaturahmi kata dia kekeluargaan kmakan semakin bertambah, dan hikmahnya sangat besar sekali, disitulah akan muncul sebuah inspirasi dan aspirasi dari masyarakat.
“Ketika kita melaksanakan reses muncul dari masyarakat itu memang dalam masalah keluhan–keluhan diantaranya yaitu masalah pembangunan, pupuk, kesehatan dan emang ada beberapa hal yang sudah terelisasi,” jelasnya.
“Saya akui emang ada beberapa hal yang belum tercapai diantaranya yaitu masalah klasifikasi pendidikan keagamaan, contohnya seperti sekolah sewasta dan sekolah negeri, yang saya harapkan tidak ada perbedaan antara swasta dan negeri, terutama ini dalam segi bantuan-bantuan terhadap sekolah tersebut. Sekarang bantuan-bantuan kan masuknya hampir ke sekolah–sekolah negeri, swasta kan tidak ada, nah masalah ini lah yang saya ingin perjuangkan terutama untuk sekolah-sekolah swasta mendapatkan bantuan-bantuan dari pemerintah,” paparnya.
Lebih lanjut, dikatanya, perlu digaris bawahi, yang dimaksudkan pendidikan keagamaan itu adalah disitu ada sekolah Madrasah Ibtidaiyah (M ), Madrasah Tsanawiyah (MTs), ada pula Madrasah Aliyah (MA).
“Nah, itu yang saya ingin diperjuangkan tenaga pendidiknya, karena mereka yang mengajar di sekolah–sekolah pendidikan agama swasta hampir semua guru-gurunya honorer yang mendapatkan honornya variatif, ada yang dua ratus ribu, tiga ratus ribu dalam satu bulan, nah ini yang harus segera diperjuangkan,” ungkapnya.
Bahkan, pihaknya dengan Departemen Agama sudah dibicarakan, akan tetapi sampai saat ini perjuangannya masih belum tuntas, ia berharap mudah-mudahan keinginan dan harapannya bisa segera terealisasi.
“Dan harapan saya untuk kedepan kabupaten pangandaran semakin meningkat dan seimbang antara pembangunan dan keagamaaan, dalam arti bisa seimbang dan meningkat antara pembangunan fisik dan mental harus seimbang,” tutupnya. (N.Nurhadi).