Daerah

Peringati Sumpah Pemuda, Pendopo Bupati Banjarnegara Disulap Menjadi Pertunjukan Teater Gendruwo Gugat

×

Peringati Sumpah Pemuda, Pendopo Bupati Banjarnegara Disulap Menjadi Pertunjukan Teater Gendruwo Gugat

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Banjarnegara
Para pemain yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa saat menampilkan perannya dalam teater, Minggu 29/10/2023. (Foto : Gunawan/LensaNusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dengan duduk secara lesehan di Pendopo Dipayudha Adigraha, Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, asyik nonton bareng pentas teater dengan didampingi Kepala Dindikpora, Teguh Handoko beserta pelajar dan mahasiswa. Minggu (29/10/2023).

Pentas dengan durasi sekitar dua jam yang dengan tata letak panggung, lighting dan sound system yang mendukung karya dari para pelajar dan mahasiswa itu mampu menularkan vibrasi yang menyatukan penampil dengan penonton.

Example 300x600

Seolah terhipnotis, meskipun pertunjukan sudah selesai, Tri Harso dan para pejabat lain pun sampai enggan untuk beranjak.

Dalam penampilannya, para pemain teater berusaha memberikan suguhan terbaiknya. Totalitas ekspresi dan daya seni nampak dicurahkan.

Diawali dengan musikalisasi puisi yang dibawakan Ratna Saraswati, dramatisasi puisi (Teater Skansa), monolog ‘Inggit’ (Teater Asal Rawuh SMK Darunajah), pentas ‘Don’t Bullying’ (Teater Spensawana SMP N 1 Wanadadi), menambah pertunjukan begitu mengesankan.

Puncak dalam acara tersebut yang memang ditunggu-tunggu yaitu penampilan semua pemain teater Bara yang membawakan lakon ‘Gendurwo Gugat’.

Judul Gendurwo Gugat sendiri diadaptasi dari naskah ‘Geger Banjarsari’ karya Drajat Nur Angkoso. Lakon yang disutradarai oleh Ocksa menampilkan para pemain muda berbakat, yakni: Indra, Fauyan, Nilla, Ika, Hani, Jannata, Anang, dan Nandar, dari pelajar SMA/SMK.

‘Gendurwo Gugat’ yang dibalut nuansa komedi, horor, dan isu politik kekinian menceritakan keserakahan Lurah Desa Banjarsari, yang membabat hutan Alas Purwo, guna mencari keuntungan ekonomi guna mengembalikan modal politiknya waktu ‘njago’ Lurah. Sang gendruwo, kuntilanak, dan para lelembut penghuni Alas Purwo pun brontak menggugat ketidakadilan itu.

Drajat Nurangkoso selaku pembina Teater Bara menyampaikan, merasa bangga atas dukungan pemerintah serta infak kebudayaan serta donatur, sehingga pentas teater bisa terlaksana.

“Terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada bapak Pj bupati yang telah menjadikan mimpi menjadi nyata, teater Banjarnegara bisa pentas di tempat yang sangat mulia ini,” ungkap Drajat.

Lebih lanjut Drajat berharap, dengan menggeliatnya kesenian di Banjarnegara, para pelaku seni maupun para pendidik di Banjarnegara, agar bisa menggunakan sarana fasilitas pemerintah sebagai ruang ekspresi, melakukan pameran maupun pementasan seperti di balai budaya, gedung Dekranasda, dan ruang publik lainnya.

“Semoga pementasan ini menjadi embrio tumbuhnya pangkalan teater di sekolah-sekolah. Karena teater dapat digunakan untuk peningkatan literasi, melatih kedisiplinan, dan tentunya kerjasama,” harapnya.

Sementara itu Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengaku sangat bangga dengan potensi seni generasi muda kota yang terkenal dengan Dawet Ayu.

“Dua hari ini saya nonton teater, ternyata potensi Banjarnegara luar biasa dalam seni dan teater, kami sungguh bangga, dari pentas yang baru kita saksikan bersama jelas nampak potensi yang kita miliki, kita butuh kesungguhan untuk meraih sukses,” ungkap Tri.

Kegiatan tersebut juga digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa. Penonton pun datang dari berbagai unsur, mulai dari kepala sekolah SMP se-Banjarnegara beserta guru seni budaya, guru bahasa Indonesia dan siswanya, komunitas teater SMA/SMK, pembina ekstra teater, komunitas seni, forum Rembug Banjarnegara, dan masyarakat umum. (Gunawan).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.