Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukomoro Magetan membekali setiap angkatan siswa yang hendak lulus berupa keterampilan, dengan harapan sebagai modal berwirausaha. Sabtu (3/2/2024).
Sekolah yang beralamat di Kedungguwo Barat, Kedungguwo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini menyadari bahwa keterampilan sangat diperlukan khususnya bagi lulusan yang tidak melanjutkan kuliah.
Pelatihan berlangsung sejak tanggal 29 Januari dan selesai tanggal 2 Februari 2024. Ketua Komite, Joko menyampaikan bahwa kedepannya bisa menjadi unit usaha sekolah atas dukungan anggota Komite.
Raut wajah bahagia dan sumringah terpancar saat menerima inventaris alat pelatihan berupa mesin las, make up set dan modal uang laba hasil penjualan kue selama pelatihan, sebagai awal berwirausaha.
Saat penutupan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Soekristin Prasetyowati, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa sekolah wajib mengemban potensi anak sesuai minat dan bakat, karena hal ini seperti pemikiran Ki Hajar Dewantoro.
“Saya mengelola pembelajaran dengan memfasilitasi siswa dengan pelatihan life skill, semoga memberi makna dan direalisasikan di dunia nyata lulusan,” tandas Soekristin penuh semangat.
Peserta pelatihan Life Skill kejuruan Las 20, Tata Rias 20 dan Tata Boga 25 siswa, melalui penyaringan yang ketat agar benar-benar mendapatkan out put seperti harapan yaitu lulusan siap bekerja mandiri.
Pelatihan Life Skill ini menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Al Gunnah, yang telah membantu lulusan mendapatkan job di Jepang. Secara, ekstra kurikuler Bahasa Jepang sudah berlangsung di SMAN 1 Sukomoro sejak tahun 2023.
Semua bapak ibu guru dan siswa antusias menyaksikan gelar karya siswa pelatihan, rak sepatu dari besi, penampilan model di catwalk dan suguhan panganan bukti mereka sudah terampil.
Kepala SMAN 1 Sukomoro Suratno, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa lebih dari 50% lulusan yang memilih bekerja baik formal maupun non formal, sehingga perlu pembekalan keterampilan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah juga berharap agar pelatihan ini tidak berhenti setelah selesai, tetapi berlanjut menjadi ilmu yang akan dijalankan guna mendapatkan income bagi lulusan.
“Lulusan SMA bisa menandingi keterampilan lulusan sekolah kejuruan bila dibekali dengan keahlian yang bisa dijual hasilnya,” ujarnya.
Kejuruan yang dipilih adalah Las, Tata Rias dan Tata Boga, sesuai dengan pasion siswa yang nantinya dibimbing Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) sekolah, sesuai untuk menjalankan wirausaha mandiri.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1994 ini selain memperhatikan lulusan yang ingin bekerja, juga membimbing siswa yang ingin melanjutkan kuliah, baik mandiri maupun ikatan dinas melalui bimbingan belajar intensif. (Dewi)