Demak, LENSANUSANTARA.CO.ID – Akibat banjir yang melanda beberapa darah Kabupaten Demak dalam kurun waktu tiga hari, sebanyak 680 Kepala Keluarga hingga saat ini, Sabtu, (10/2/2024) masih bertahan di tempat pengungsian yang dibagi 5 lokasi yang berbeda di Kudus.
Menurut data yang lensanusantara.co.id terima dari Dinas Sosial, meskipun sudah tersedia dapur umum, namun dari 680 pengungsi saat ini juga masih membutuhkan beberapa perlengkapan seperti susu balita, kebutuhan khusus wanita, dan selimut.
Para petugas gabungan dari BAZNAS, Tagana, TNI, Polri, BPBD dan relawan masih melakukan antisipasi dengan melakukan pantauan di lokasi yang jebol di daerah Tanggulangin.
Dalam pengamatan wartawan, siang tadi para petugas juga masih melakukan proses evakuasi warga dan perbaikan tanggul yang jebol sejak Jum’at kemarin.
Meskipun sudah surut, namun debit air terlihat masih menutupi ruas jalan raya Demak-Kudus dengan ketinggian 30 sampai 50 cm.
“Saat ini kita masih melakukan evakuasi, karena banyak daerah yang terendam, paling parah daerah Karanganyar, makanya kita ungsikan dilokasi yang dekat, yaitu ke beberapa tempat di Kabupaten Kudus,” jelas salah satu petugas DinsosP2PA Kabupaten Demak.
Sementara untuk desa-desa, ketinggian debit air hingga Sabtu 10/2/2024, belum ada penurunan yang signifikan.
“Untuk desa-desa air belum menampakkan penurunan yang signifikan, masih seperti kemarin airnya, untuk rumah yang rusak belum didata, dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan kita sudah sediakan dapur umum juga untuk membantu mereka yang terdampak banjir,” tambah Sipin.
Berikut ini adalah beberapa lokasi dan data yang digunakan untuk para pengungsi:
- Posko Pengungsian di Terminal Jati
Kudus sebanyak 261 orang - Posko Pengungsian di Balai Desa Jati
Wetan 275 orang - Gedung DPRD Kadus 40 orang
- Area tanggul 69 orang
- Koramil Jati 35 orang
Saat ini, kasus tersebut sudah dilaporkan Plt Gubernur Jawa Tengah ke Kementerian hingga Presiden. (Gunawan)
