Berita

Maju Ketiga Kalinya, Kades Purwonegoro di Banjarnegara Jadikan Istri Sebagai Musuh di Pilkades

×

Maju Ketiga Kalinya, Kades Purwonegoro di Banjarnegara Jadikan Istri Sebagai Musuh di Pilkades

Sebarkan artikel ini
Kades Petahana Desa Purwonegoro
Rendra akan menghadapi istrinya sendiri Fera Nurwidiani dalam Pilkades di Desa Purwonegoro, Rabu, 21/2/2024. (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID Peristiwa yang jarang terjadi dan cukup unik terjadi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Banjarnegara, Rendra Sabita Noris, Kades Petahana di Purwonegoro Kecamatan Purwonegara kembali mencalonkan diri untuk periode ketiga kali. Namun, bukan orang lain yang akan menjadi lawannya, akan tetapi dia harus menaklukan istrinya sendiri yakni Fera Nurwidiani.

Rendra menjadikan istrinya sebagai musuh di Pilkades, setelah sampai batas akhir tidak ada calon lain yang mendaftar. Hal itu dilakukan agar pilkades dapat digelar sesuai peraturan, yaitu tidak boleh melawan kotak kosong,

Example 300x600

Fera, selama ini dikenal berprofesi sebagai ibu rumah tangga, namun meskipun bermusuhan di Pilkades pada Maret bulan depan, kedua Calon Kepala Desa (Cakades) ini tetap harmoni meskipun harus bersaing meraih kemenangan di Pilkades.

Sejak awal pendaftaran, dengan berjalan kaki, keduanya selalu bergandengan tangan saat mendaftarkan diri sebagai bakal calon, dan juga tetap tinggal serumah sebagai suami istri.

Keduanya rencananya tidak akan mengadakan kampanye. Karena Rendra sebelum pelaksanaan pilkades, sejak jauh hari sudah menyatakan akan maju kembali mencalonkan diri menjadi calon kades untuk periode ketiga.

“Pencalonan ini sudah saya sampaikan ke keluarga, tokoh masyarakat dan warga Desa Purwonegoro,” ujar Rendra. Selasa, (21/2/2024).

Hingga hari terakhir pendaftaran calon kades, ternyata belum ada calon lain yang mau bertarung dengan Kaliman. Akhirnya istri Kaliman, Saeni memberanikan diri dan menyatakan siap untuk bertarung melawan suaminya sendiri di pilkades serentak tersebut. Di Kabupaten OKU Selatan, telah ditetapkan aturan untuk pelaksanaan pilkades secara serentak tahun 2021 ini, dilarang hanya diikuti oleh satu calon kades, atau melawan kotak kosong.

Rendra juga menegaskan, apabila dalam pilkades tersebut dirinya kalah dengan sang istri, maka dirinya akan menerima dengan logowo dan siap menerima hasil dari keputusan panitia Pilkades yang digelar secara serentak.

“Kalau nanti ternyata istri saya yang menang, ya saya harus legowo, kalau saya yang menang ya istri juga harus terima,” ungkap Rendra dengan penuh canda.

Sementara Fera Nurfidiani mengungkapkan, meskipun melawan suaminya sendiri di Pilkades, dirinya mengaku tetaplah seorang istri yang akan selalu mendampingi suaminya.

“Meskipun musuhan di Pilkades, tetaplah saya seorang istri, yang harus melayani suami, menjaga anak-anak, tapi sekali-sekali tidak apa-apa musuhan sama suami sendiri di Pilkades, kapan lagi kalau tidak sekarang, hehe,” jelas Fera yang memang selama ini terkenal murah senyum sama siapapun yang dijumpainya.

Selama menjabat dua periode sebagai Kepala Desa Purwonegoro, selama ini Rendra di mata masyarakat dikenal sebagai salah satu Kades yang membawa banyak perubahan, tidak hanya pembangunan, namun juga telah membawa dampak kemajuan SDM masyarakatnya semakin maju, namun dirinya tidak menampik, kalau masih ada kekurangan dan PR yang harus dibenahi lebih baik lagi.

“Saya hanya manusia biasa, jauh dari kata sempurna, selama memimpin mungkin masih ada kekurangan atau ada masyarakat tidak puas selama saya menjabat itu wajar, namanya masyarakat kan beda karakter. Namun sekali lagi saya jauh dari kata sempurna, masih banyak yang harus saya benahi sebagai pimpinan desa, Bismillah minta doanya agar kedepan Desa Purwonegoro bisa lebih baik lagi, jika masih dikasih kepercayaan untuk memimpin,” pungkas Rendra. (Gunawan)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.