Blitar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Blitar, Rini Syarifah menyampaikan ungkapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa (PLD) se-Kabupaten Blitar saat acara halal bihalal dan rapat koordinasi dengan para pendamping desa dan PLD di Gazebo Pendopo Ronggo Hadinegoro, Jumat, (26/4/2024).
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menyampaikan, bahwa berkat kegigihan para pendamping desa dan PLD, di Kabupaten Blitar zero desa tertinggal dan sangat tertinggal.
Hal tersebut didasarkan pada informasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabupaten Blitar bahwa pada Tahun 2023 yang telah memiliki desa mandiri sebanyak 64 desa, desa maju sebanyak 152, dan desa berkembang 4 desa.
“Alhamdulillah sudah tidak ada lagi desa tertinggal maupun sangat tertinggal. Untuk itu, monggo terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama Pemerintah Desa supaya seluruh desa yang ada di kabupaten kita ini semuanya mandiri,” ungkapnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Blitar ini juga meminta agar para pendamping desa dan PLD terus meningkatkan peran dalam pendampingan desa, harus mampu meningkatkan pemahaman warga dalam memanfaatkan dana desa untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Menurutnya, peran pendamping desa penting untuk memastikan dana digunakan secara benar, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan prioritas desa.
“Saya juga berharap, panjenengan memberikan pemahaman warga tentang dana desa, karena akan meningkatkan partisipasi warga mulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang sesuai kebutuhan,” harap Bupati.
“Itu semua demi menuju desa yang mandiri, sejahtera dan berkelanjutan, jangan lupa selalu ingatkan pemerintah desa agar selalu berjalan memakai regulasi yang telah ditetapkan, sehingga mereka aman dari jerat hukum. Ajak pemerintah desa supaya selalu transparan kepada masyarakat. Dorong pula untuk membranding potensi yang dimiliki,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar mengajak semuanya untuk kerja nyata dan ikut serta mempromosikan Perusahaan Daerah Tirta Penataran yang memiliki Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merk “Blit” dan BPR Hambangun Artha Selaras (HAS) guna peningkatan PAD Kabupaten Blitar.
Kegiatan yang dihadiri seluruh asisten, perangkat daerah terkait dan anggota TP2ID tersebut, para pendamping desa dan PLD ini juga melakukan diskusi. Dalam diskusi tersebut ada beberapa yang dibahas. Antara lain terkait pembangunan jalan desa, BUMDes dan seluruh bidang pembangunan di desa.
Kepala Bappedalitbang, Blitar Rully pada kesempatan itu menyampaikan terkait pembangunan berdasarkan kewenangan. “Jika ada LSM meliput pembangunan Desa mohon dijelaskan dengan baik karena kaitannya dengan keterbukaan informasi publik,” tegasnya.
Ia juga berpesan terkait aspek keselarasan perencanaan yang ada di Desa harus selaras dengan yang ada di Kabupaten. Pasalnya ada prioritas-prioritas nasional yang harus dilaksanakan di Desa maupun di Kabupaten, misalnya stunting, kemiskinan ekstrem dan lainnya.
Adapun terkait kewenangan, pada momentum Musrenbangdes masuk dalam usulan rencana kegiatan. Agar output dari IDM betul-betul diperhatikan oleh Desa untuk mengisi SIPD yang legitimasinya masuk dalam masing-masing Desa.
Dijelaskan pula bahwa beberapa hal sudah dilakukan oleh Bupati selama 3 tahun terakhir sebagai bentuk perwujudan Panca Bhakti.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas PMD , Bambang Dwi menyampaikan terkait aplikasi BUM Desa, pihaknya meminta di tingkat bawah untuk intens melakukan komunikasi dengan verifikator. Ini demi memudahkan tehnis yang ada di lapangan, itu berkaitan dengan syarat apa saja yang perlu dicukupi.
“Nanti kita kumpulkan bersama dengan Pak Camat BUMDesa mana saja yang mengalami kendala. Kami sudah ketemu dengan verifikator, mohon untuk dibina dari atas,” ujarnya.
Menurutnya Dinas PMD siap membantu menginventarisir dan akan menindaklajutinya. Terkait ketahanan pangan, masing-masing desa bisa, menanam jenis tanaman produktif sendiri-sendiri. (Arif/ADV/Kominfo)