Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) datang kembali ke Kabupaten Bondowoso pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) beberapa waktu lalu.
Namun kali ini KPK datang bertujuan untuk memberikan pemaparan dalam giat Rapat Koordinasi (Rakor) program Pemberantasan Korupsi terintegrasi bersama Pj Bupati Bondowoso dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Rabu, 29 mei 2024
Kegiatan ini rutin dilakukan dan merupakan tindak lanjut dari pemantauan KPK kepada Pemerintah Kabupaten atau Daerah.
PIC Koordinator Supervisi Pencegahan Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi Wilayah Jatim III dan Kalteng Alfi Rahman Waluyo menuturkan, program kegiatan yang dilakukan di Kabupaten Bondowoso merupakan bentuk komitmen dari KPK dalam mencegah dan memberantas tindak korupsi di suatu wilayah.
KPK juga melihat upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi.
Tim KPK sendiri mempunyai dua alternatif untuk bisa menilai suatu Kabupaten yang mampu mengendalikan dan mampu mencegah tindakan korupsi, salah satunya dengan program MCP dan Survey indeks integritas.
“Memang pada saat ini kalau berdasarkan hasil dari SPI dan MCP tahun 2023, memang perlu perbaikan, tapi alhamdulillah kalau kita lihat tadi, ada komitmen dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk memperbaiki, ” katanya.
Dari Komitmen Pemkab itu, Tim KPK berharap bisa dilakukan dengan seksama, sehingga nilai MCP dan SPI yang diraih oleh Kabupaten Bondowoso bisa naik.
Selain dari target nilai MCP dan SPI Kabupaten Bondowoso naik, Tim KPK juga meminta agar tidak ada lagi kasus-kasus tindak pidana korupsi seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Meskipun Kabupaten Bondowoso masuk dalam penilaian SPI dan MCP rendah, namun Bondowoso sendiri mempunyai landasan untuk memperbaiki nilai tersebut.
Dalam kesemapatan yang sama Pj Bupati Bondowoso Drs. Bambang Soekwanto menjelaskan upaya yang dilakukan oleh Pemkab Bondowoso untuk menaikan atau meningkatkan nilai SPI dan MCP
Hal ini juga merupakan imbas dari carut marut mutasi pada tahun kemarin sehingga menyebabkan management ASN rendah. Untuk itu, Pemkab Bondowoso terus berupaya dalam meningkatkan nilai MCP dan SPI.
“Kita sudah melaksanakan rekomendasi KASN dan nanti kita akan membuat Perbup terkuat Merit System, ” pungkasnya (Marissha)