Pemimpin juga harus bisa menjadi figur yang dihormati, Cerdas, berwawasan luas, berfikir terbuka dan dapat dijadikan panutan serta tauladan oleh masyarakatnya karena akhlaknya,adabnya, integritasnya, visi, misi yang jelas, dan kemampuan untuk membawa perubahan positif.
Secara umum, kepemimpinan menggambarkan hubungan yang erat antara seseorang pemimpin dengan sekelompok manusia yang dipimpin karena adanya kepentingan bersama.
Kepemimpinan merupakan titik sentral dan dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi (Pemerintahan).
Salah satu tokoh psikologi kepeimpinan yakni Paul Hersey lahir pada tanggal 12 November 1931 di Orange, New Jersey, Amerika Serikat, dan meninggal pada tanggal 18 Desember 2012 di San Diego, California.
Dia adalah seorang psikolog industri terkemuka yang terkenal atas kontribusinya dalam teori-teori kepemimpinan, terutama dalam pengembangan teori “kepemimpinan siklus hidup” yang kemudian dikenal sebagai “kepemimpinan situasional”.
Paul Hersey dan Ken Blanchard dalam teori “kepemimpinan siklus hidup” yang kemudian berganti nama menjadi teori “kepemimpinan situasional” (1969), mengemukakan bahwa esensi kepemimpinan adalah tercapainya tujuan melalui kerja sama kelompok.
Kepemimpinan seharusnya ditempatkan di depan baru kemudian diikuti dengan manajemen. Mengapa kepemimpinan harus diletakkan terlebih dahulu, yaitu karena kepemimpinan pada dasarnya merefleksikan proses pemimpin menciptakan visi, mempengaruhi sikap, perilaku, pendapat, nilai- nilai, norma, dan sebagainya dari pengikut untuk mewujudkan visi tersebut.
Sifat dasar Peranan kepemimpinan adalah memberikan dorongan terhadap bawahan untuk mengerjakan apa yang dikehendaki pemimpin.
Oleh karena itu, kepemimpinan secara umum didefinisikan sebagai suatu seni bagaimana membuat orang lain mengikuti serangkaian tindakan dalam mencapai tujuan.