Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pada tanggal 7 Agustus 2024, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat SMP Swasta Kabupaten Bondowoso mengadakan kegiatan belajar bersama tentang konsep “Merdeka” dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh para guru Bahasa Indonesia dari berbagai SMP Swasta di Kabupaten Bondowoso.
Acara berlangsung di ruang pertemuan SMP Darul Ihsan, Pejaten Bondowoso. Seremonial pembukaan di hadiri oleh Pembina MGMP Bahasa Indonesia SMP Swasta (Wiwin Indrawati), Kepala SMP Islam Daruh Ihsan (Aryati), dan Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Swasta (Iffatun Navisah).
Dalam sambutannya, Pembina MGMP mengingatkan tentang pentingnya pembelajaran yang berorientasi pada kebebasan berpikir dan kreativitas siswa. Bahwa guru harus menjadi fasilitator bagi pengembangan proses berpikir dan pengembangan kreativitas siswa.
“Pembelajaran Merdeka bukan hanya soal memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar, tetapi juga bagaimana kita, sebagai guru, dapat memberikan ruang bagi mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi diri mereka melalui bahasa dan sastra,” ujar Wiwin.
Selama kegiatan, para guru diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai penerapan konsep Merdeka dalam kurikulum Bahasa Indonesia. Mereka juga mendapatkan berbagai materi tentang metode pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan minat siswa terhadap bahasa dan sastra.
Selaku narasumber, Mohammad Hairul, M.Pd selaku instruktur nasional literasi dan kandidat doktor pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, menjelaskan bahwa pembelajaran Merdeka harus mendorong siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar.
“Guru harus menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan makna dari teks sastra dan penggunaan bahasa. Ini akan membantu mereka menjadi pembelajar yang kritis dan kreatif,” kata Hairul.
Para peserta juga mengikuti berbagai workshop dan simulasi pembelajaran yang mempraktikkan konsep Merdeka. Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat mengimplementasikan metode-metode yang telah dipelajari ke dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-masing.
Iffatun Navisah, S.Pd selaku ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Swasta dan guru Bahasa Indonesia dari SMP IT BIC (Bina Insan Cemerlang) Bondowoso, menyatakan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan ini.
“Saya merasa lebih terinspirasi untuk menciptakan suasana kelas yang lebih dinamis dan interaktif. Pembelajaran Merdeka memberikan saya ide-ide baru untuk mengajar bahasa dan sastra dengan cara yang lebih menarik,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para guru dapat terus meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar bahasa dan sastra, serta mampu menerapkan konsep Merdeka dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga menciptakan generasi yang lebih cerdas, kreatif, dan merdeka dalam berpikir.**