Pamekasan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Khairil Azizi, tujuh tahun merantau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Kini ia kembali ke daerah asalnya di Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Berbekal sisa uang hasil merantau dan bantuan pinjaman beberapa teman-temannya, sehingga muncullah ide untuk membuat pabrik tali rafia.
“Kebanyakan di Madura itu kulakan jadinya dari Surabaya, nah disitulah saya berinisiatif untuk mulai beli mesin telep untuk rafia,” katanya, saat ditemui di pabriknya. Selasa (13/8/2024).
Meski baru berjalan sekitar 6 bulan, industri kecil ini mampu menghabiskan 12 sampai 15 ton biji plastik setiap bulannya.
“Sementara ini di gudang ada 7 ton, kita produksi satu bulan itu prediksi 12 sampai 15 ton biji plastik per bulan. Kalau per hari produksi 5 sampai 7 kuintal dari biji plastik menjadi gulungan rafia,” ucap Azizi.
Saat ini, untuk penjualan masih sebatas area Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.
“Kalau yang siap ecer digulung ada bal-balan kiloan ada yang harga Rp. 10.000 an. Harga tali rafia ini kalau mau dijual glundungan, Rp. 12.500 per kilo. Kalau dijual jadi, itu bisa Rp. 155.000 per bal, isi 10 kilogram,” paparnya.
Ia berharap, kedepan bisa mencetak lapangan kerja baru dan menjadi lahan penghasilan.
“Sambung doa saja ya, semoga ini bertahan lama. Jadi ini saudara-saudara juga bisa membantu dan menyerap tenaga kerja baru,” harapanya.
Ke depan, ia tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan pabrik dan menjangkau pasar yang lebih luas.
“Mungkin ada lebih dana nanti kita tambah mesin, dan memperluas area hingga Jawa Timur,” tutupnya. (Rofiuddin)