Probolinggo , LENSANUSANTARA.CO.ID – Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peluang Ekspor Produk Unggulan Kabupaten Probolinggo” di Alino Café & Eatery Kraksaan, Senin (9/9/2024) .
FGD ini diikuti 23 pelaku usaha dan perwakilan dari 4 (empat) Organisasi Perangkat Daerah meliputi Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari nara yang sumbernya berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur II
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Efendi mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pandangan bagi penyusunan perencanaan melalui program dan kegiatan yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan.
“Kegiatan ini bertujuan memberikan bahan dalam perencanaan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan agar bisa terintegrasi dalam rangka mengkoordinasikan program-program pembangunan yang dapat mempengaruhi serta mendukung pelaku usaha,” katanya.
Selain itu jelas Sjaiful, mengidentifikasi peluang, tantangan dan strategi yang dapat mendukung peningkatan ekspor produk unggulan Kabupaten Probolinggo. “Serta, memberikan informasi kepada pelaku usaha tentang peraturan terkait proses ekspor dan bagaimana peningkatan kualitas usaha,” jelasnya.
Menurut Sjaiful, Kabupaten Probolinggo memiliki berbagai potensi produk unggulan yang dapat dikembangkan untuk ekspor, terutama di sektor pertanian, perikanan dan industri kreatif.
“Beberapa produk unggulan yang menonjol dan berpotensi besar untuk pasar internasional meliputi agribisnis dan hortikultura (bawang merah, kopi dan kentang), produk perikanan (ikan laut dan udang serta rajungan), produk olahan makanan (keripik pisang dan sale pisang serta produk olahan ikan) , industri kreatif (kerajinan tangan dan batik Kabupaten Probolinggo),” terangnya.
Sjaiful menerangkan bahwa pelaku usaha di Kabupaten Probolinggo sudah pernah melakukan ekspor berupa Bawang goreng “Hunay” yang diproduksi oleh CV Dua Putri Sholehah di Kabupaten Probolinggo sukses melakukan ekspor perdana ke Singapura tahun 2023. “Selain itu, tepung porang melalui PT Probolinggo Big Power ke China tahun 2023,” tegasnya.
Lebih lanjut Sjaiful menjelaskan Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan sinergi dalam peningkatan produk unggulan melalui ekspor dengan melibatkan pengusaha lokal, eksportir dan pihak sejarawan serta komunitas petani, nelayan dan pelaku usaha mikro untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan.
Namun masih ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki antara lain standarisasi dan sertifikasi, minimnya pengetahuan pelaku usaha tentang ekspor, kurangnya akses informasi pasar, kurangnya promosi dan branding yang efektif, terbatasnya akses pembiayaan bagi UMKM, kemitraan dengan eksportir yang berpengalaman serta pembatasan pemanfaatan e -commerce dan teknologi digital,” menambahkan.
Sjaiful mengharapkan kehadiran narasumber dalam kegiatan ini bisa memberikan bahan perbaikan dari sisi perencanaan program kegiatan Perangkat Daerah Kabupaten Probolinggo guna peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan agar bisa terintegrasi serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi pelaku usaha agar lebih paham tentang proses ekspor produk unggulannya. (*/Laili)