Kriminal

Teka Teki Tewasnya Perempuan di Desa Kalilandak Banjarnegara Terkuak, Diduga Dibunuh Bukan Bunuh Diri

×

Teka Teki Tewasnya Perempuan di Desa Kalilandak Banjarnegara Terkuak, Diduga Dibunuh Bukan Bunuh Diri

Sebarkan artikel ini
Rumah korban EM tertutup rapat dan dipasang garis polisi, Minggu, 15/9/2024. (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara)

Banjarnegara LENSANUSANTARA.CO.ID – Teka teki kasus tewasnya perempuan berinisial EM warga Dusun Grumbul RT 003/001 Desa Kalilandak, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara di rumahnya yang beberapa hari lalu sempat heboh diberitakan meninggal karena bunuh diri. Misteri tersebut mulai terpecahkan, setelah adanya informasi dan kiriman rekaman yang menyatakan kasus tersebut adalah diduga murni pembunuhan yang dilakukan salah satu kerabatnya sendiri.

Desas desus kasus tersebut, ternyata terduga tersangka yang berinisial (L) seorang pensiunan polisi itu, saat ini juga sudah di amankan pihak kepolisian setelah sebelumnya dicecar beberapa pertanyaan di Polres Banjarnegara maupun Polsek Purwareja Klampok.

Example 300x600

Dalam mencari kebenaran kasus tersebut, lensanusantara.co.id mencoba melakukan penggalian ke beberapa masyarakat, dan menemukan fakta bahwa EM tewas bukan karena gantung diri, melainkan diduga dibunuh dengan cara dijerat menggunakan seutas tali.

“Bukan bunuh diri, tapi dibunuh, sudah menyebar berita ini mas di masyarakat sini hingga pasar. Pelaku itu masih saudaranya namanya L, seorang purnawirawan polisi, dan kemarin Jumat sore makam dibongkar dilakukan otopsi ulang dari RS Margono Purwokerto, kan mayat dibawa kesana itu, sekitar pukul 02.00 WIB dinihari, mayat di makamkan kembali, kalau motifnya apa tidak tahu saya mas,” ungkap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, Minggu, (15/9/2024).

Adanya otopsi ulang juga dibenarkan Kepala Desa Kalilandak Slamet Mujiono saat ditemui di rumahnya. “Benar, memang ada otopsi ulang, itu yang meminta dari pihak ahli warisnya, makam dibongkar sekitar 10 orang, ada petugas kepolisian juga, untuk hasilnya saya tidak tahu, dan setelah mayat selesai di otopsi di RS Margono langsung dilakukan pemakaman kembali sekitar pukul 02.00 WIB, di pemakaman umum Tunggul Wulung,” katanya.

Jika mengulas pernyataan tim medis yang menangani pemeriksaan korban pertama kali dari RS Emanuel dengan mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, tentu patut dipertanyakan kredibilitasnya, karena dalam fakta dilapangan ada perbedaan janggal.

Sementara dalam info terakhir yang wartawan lensanusantara.co.id peroleh hingga berita ini ditayangkan, terduga pelaku (L) yang menurut informasi saat ini sudah diamankan pihak Kepolisian Resort Banjarnegara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.