Pendidikan

SMPN 7 Bondowoso Gelar IHT Mencipta Lingkungan Kaya Literasi-Numerasi

×

SMPN 7 Bondowoso Gelar IHT Mencipta Lingkungan Kaya Literasi-Numerasi

Sebarkan artikel ini
IHT Mencipta Lingkungan Sekolah Kaya Sumber Literasi-Numerasi Karya Guru dan Siswa di SMPN 7 Bondowoso.Mulyono/Lensanusantara.co.id

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – SMP Negeri 7 Bondowoso mengadakan In House Training (IHT) dengan mengambil tema Mencipta Lingkungan Sekolah Kaya Sumber Literasi-Numerasi Karya Guru dan Siswa. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang Laboratorium IPA mulai pukul 09.00 WIB. Peserta IHT ada 22 guru dan 20 siswa dari perwakilan 10 rombel dengan narasumber Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis, Mohammad Hairul, S.Pd., M.Pd. Sabtu (21/9/2024),

IHT dimulai dengan sambutan pembukaan dari Bapak Sarbini, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Bondowoso. Beliau berharap semoga kegiatan ini bermanfaat bagi peserta IHT. Serta dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada teman-temannya.

Example 300x600

Narasumber menyampaikan materi literasi-numerasi yang diawali dengan pertanyaan pemantik kepada siswa, “Adakah orang di sekitar kalian yang bisa menjadi teladan dalam cinta buku?”. Beliau mengajak kepada guru, “Mari ambil peran mulia itu, jadilah guru yang menjadi teladan bagi siswa dalam mencintai buku!”.

Dalam forum ini, narasumber mengarahkan untuk membuat sekolah lebih kaya literasi, adanya pojok baca, sudut baca, pohon literasi, portofolio karya setiap siswa, dan mengajak paguyuban kelas ikut dalam kegiatan IHT literasi-numerasi. Menjadwalkan wajib pinjam buku di perpustakaan sekolah dan Reading Challenge. Juga membiasakan memberi hadiah buku pada saat ada lomba di sekolah.

Lebih detail narasumber menjelaskan tentang multiliterasi. Meliputi literasi reseptif, yaitu menyimak, membaca, menonton tayangan informatif. Literasi Produktif, yaitu menyampaikan ulang atau berbicara dan menuliskan informasi. Literasi visualisasi yaitu menyajikan dalam bentuk ilustrasi, gambar, komik, animasi dari informasi yang didapat.

Disela-sela materi yang disampaikan, terjadi diskusi untuk memperdalam pemahaman bahwa literasi numerasi menjadi tanggung jawab semua guru mata pelajaran. Misal numerasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu menghitung zakat dan warisan. Pelajaran Bahasa Indonesia pada teks prosedur membuat kue donat, di sana ada proses berpikir siswa untuk menyiapkan bahan yang dibutuhkan berupa hitungan berkaitan angka-angka, dan banyak contoh yang disampaikan untuk mata pelajaran lainnya.

Setelah sesi tanya-jawab, narasumber memberi tugas menulis untuk guru dan siswa. Guru membuat tulisan bebas dan tulisan tentang materi mata pelajaran masing-masing include numerasi. Siswa juga membuat puisi akrostik dari namanya sendiri, ARSEVEN, dan memilih nama salah satu guru. Tugas menulis dikumpulkan pada link google form yang sudah disiapkan sekolah dan akan diupload pada web sekolah.

Dengan adanya IHT ini, diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang literasi-numerasi dan mampu mencipta lingkungan sekolah kaya sumber literasi-numerasi.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.