Kota Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pj Walikota Malang lwan Kurniawan menyampaikan inflasi Kota Malang terjaga dan terkendali dengan baik. Hal ini disampaikan usai menghadiri kegiatan Rilis Berita Resmi Statistik Bulan Oktober 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di NCC Balai Kota Malang, Selasa (1/10/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat inflasi Kota Malang per Oktober 2024 ada di angka 1,67 persen.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap deflasi month to month Kota Malang, yakni sebesar 0,18 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,02 persen.
Iwan Kurniawan menyampaikan bahwa angka inflasi di Kota Malang di awal Oktober 2024 ini terpantau cukup terkendali dengan baik. Untuk itu, dia berharap kondisi ini bisa dipertahankan hingga akhir 2024 nanti.
“Mudah mudahan kami bisa mempertahankan dan mengendalikan sampai dengan akhir tahun 2024,” ujarnya.
Dikatakan, inflasi di Kota Malang pada Oktober 2024 ini ada di angka 1,67 persen setelah sebelumnya pada September ada di angka 1,83 persen.
“Jadi terkait inflasi Kota Malang tetap terkendali. September itu 1,83 persen, saat ini 1,67 persen. Artinya itu sangat terkendali dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, ini menunjukkan adanya kerjasama, kolaborasi dan sinergi yang baik dari berbagai pihak dalam mengendalikan inflasi yang menjadi salah satu prioritasnya. Diharapkan, kinerja apik pengendalian inflasi ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun 2024.
“Saya berharap pengendalian inflasi dari semua lini mulai pemerintah pusat hingga daerah untuk tetap konsen dan waspada. Ada beberapa catatan, sektor-sektor yang sangat mempengaruhi inflasi, ini juga perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga dan mengendalikan inflasi agar terus berjalan dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjafiudin menyampaikan bahwa Kota Malang per September 2024 mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.
Menurutnya, komoditas bahan pangan seperti bawang merah dan beras menjadi salah satu komoditas yang menyebabkan deflasi di Kota Malang.
“Jadi kalau kita lihat ternyata bahwa deflasi sebesar 0,14 persen di Kota Malang ini sangat dipengaruhi oleh komoditas bahan pangan,” ucapnya.
“Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,18 persen dan diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,02 persen,” tandasnya.(sso)