Jepara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Anak-anak pedesaan juga harus mendapatkan perhatian yang sama dengan anak-anak kota yang memiliki fasilitas lebih dalam hal pengembangan literasi. Karena itu Rumah Literasi R.A. Kartini yang terletak di dukuh Margokerto, Desa Bondo, Jepara hadir untuk menjawab harapan tersebut Jum’at (11/10/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh Hadi Priyanto, saat menerima 44 siswa kelas 6 SD Negeri 4 Kaliaman yang mengunjungi rumah literasi yang dikelola oleh Yayasan Kartini Indonesia tersebut. Mereka didampingi oleh Kepala Sekolah SD Negeri 4 Kaliaman, Ita Muyassyaroh bersama 4 guru pembimbing.
Disamping memberikan motivasi pentingnya membaca dan menulis, Hadi juga menyerahkan buku karyanya yaitu Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini kepada 4 siswa dari 12 siswa sekolah tersebut yang ingin menjadi polisi serta buku Kartini Penyulut Api Nasionalisme kepada 3 orang siswa.
Menurut Hadi, literasi yang dalam arti sempit merupakan aktivitas membaca dan menulis sebagai sebuah budaya harus diikhtiarkan bersama secara kolaboratif. “Bukan hanya sekolah dan rumah baca, tetapi pemerintah desa dan orang tua juga harus bergerak bersama-sama. Orang tua harus mulai mau membelikan buku untuk anak-anaknya agar mereka mulai memiliki kebiasaan membaca,” ujar Hadi.
“Demikian juga pemerintahan desa yang memiliki dana besar, harus juga memberikan perhatian terhadap pengembangan minat baca anak. Jangan hanya fokus pada proyek-proyek fisik,” imbuh Hadi yang dikenal juga sebagai seorang penulis dan jurnalis.
Kepada anak-anak ia juga minta agar mulai membiasakan diri dengan membaca. “Sebab dengan membaca buku kalian akan dapat belajar bukan saja ilmu pengetahuan, tetapi juga karakter, kreatifitas, inovasi dan budaya,” papar Hadi yang memberikan kesempatan kepada 44 anak untuk meminjam buku dengan waktu 1 minggu.
Sementara Kepala SDN 4 Kaliaman Ita Muyassyaroh dalam pengantarnya mengungkapkan rasa syukurnya bahwa anak-anak dapat mengunjungi Rumah Literasi RA Kartini dan mendapatkan motivasi menulis dari pegiat literasi yang mengelola rumah literasi tersebut.
“Kami akan terus bekerjasama untuk mengembangkan kemampuan literasi anak-anak kami,” ucap Ita.
Kunjungan ini juga merupakan bentuk kerjasama sekolah dengan lingkungan dan potensi yang ada didalamnya. “Sinergitas dan kolaborasi ini sangat diperlukan untuk pengembangan SD Negeri 4 Kaliaman yang saat ini memiliki 213 siswa,” ungkap Ita salah satu Guru Penggerak yang telah mendapatkan kepercayaan sebagai keepala sekolah.
Dalam acara tersebut Hadi juga mengajak sejumlah siswa untuk beerdialog mulai dari minat, cita-cita hingga pemanfaatan android yang ternyata sangat menggangu saat anak-anak belajar. Dari dialog dengan siswa, ternyata sebagian besar orang tua tidak memberikan bimbingan dalam penggunaan smartphone putra-putrinya.