Padang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Penjabat (Pj.) Wali Kota Padang membuka secara resmi simposium Indonesia Anti Aging Conference (IndAAC) yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik, dan Regeneratif (Perdaweri) Sumatera Barat pada Sabtu (19/10) di Hotel Santika, Padang.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota menyebut tren anti-aging (anti-penuaan) yang saat ini berkembang di tengah masyarakat merupakan hal positif karena secara tak langsung menyadarkan pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup.
“Kita tidak dapat menghentikan proses penuaan, tapi kita bisa mengubah pola makan dan gaya hidup agar dapat menua dengan sehat. Jadi tidak hanya bugar secara fisik, tapi awet secara penampilan,” ujarnya.
Ia mengapresiasi inisiatif Perdaweri Sumbar yang telah mengadakan kegaiatan ini sebagai bentuk kontribusi dalam perkembangan pengetahuan bagi masyarakat.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Padang mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita semua untuk memperdalam pengetahuan terkait penuaan yang sehat,” katanya.
Pj. Wali Kota berharap simposium ini dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan, khususnya dalam konteks penuaan yang sehat.
“Melalui simposium ini, diharapkan bapak ibu dapat berbagi pengetahuan dan inovasi terkini terkait teknik-teknik anti-aging. Kalau bisa, kita tak perlu keluar negeri lagi seperti Thailand misalnya,” tandas Andree.
Indonesia Anti Aging Conference (IndAAC) merupakan penyelenggaraan tahun kedua yang diadakan oleh Perdaweri Sumbar. Tema yang diusung yakni “The Art of Aging: Innovative Techniques and Procedure in Skincare and Aesthetic”.
Rangkaian kegiatannya telah dimulai pada Jumat (18/10) lalu dengan workshop di Semen Padang Hospital dan dilanjutkan dengan simposium dalam 12 sesi yang berlangsung hari ini hingga Minggu (20/10).
Turut hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Srikurnia Yati dan Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Yudi Indra Sani. (*)