Religi

Miliki Ratusan Pesantren, Bondowoso Potensi Datangkan Kunjungan Wisata Religi

×

Miliki Ratusan Pesantren, Bondowoso Potensi Datangkan Kunjungan Wisata Religi

Sebarkan artikel ini
Wisata Religi Makam Ki Ronggo
Peziarah di Wisata Religi Makam Ki Ronggo

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dikutip dari website resmi Badan Pusat Statistik, disebutkan bahwa jumlah pesantren di Bondowoso mencapai 169 pada tahun 2018. Dari jumlah itu terdapat 17.670 santri, dan 1.459 guru atau pengajar.

Banyaknya jumlah Pondok Pesantren di Bondowoso ini menjadi salah satu alasan Bumi Ki Ronggo ini kerap disebut-sebut sebagai Kota Santri. Budaya kesantrian terasa kental di Bondowoso.

Example 300x600

Keberadaan pondok peantren ini bisa menjadi salah satu potensi mendatangkan kunjungan wisata religi. Lebih-lebih, wisata religi bagi kebanyakan santri tidak hanya menjadi momen untuk memperkuat iman dan taqwa para santri, tetapi juga sebagai wadah untuk mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Islam di Indonesia. Khususnya di Bondowoso.

Namun begitu hingga saat ini, baru beberapa Pondok Pesantren yang kerap didatangi untuk  wisata religi di Bondowoso. Karena, terdapat makam tokoh wali atau ulama besar.

Mengutip dalam tulisan penelitianpariwisata.co.id diterangkan bahwa wisata religi dalam ensiklopedi Islam diartikan sebagai wisata ziarah, dalam KBBI sendiri ziarah diartikan sebagai kunjungan ke tempat-tempat yang dianggap kramat, mulia dan sebagainya.

Makna lebih luasnya, wisata religi mencakup tempat-tempat yang memiliki nilai-nilai spiritualitas, seperti makam wali, masjid, museum, situs-situs bersejarah serta benda-benda kramat lainnya yang mengandung nilai-nilai mistik.

Melihat itu, berikut beberapa rangkuman wisata religi sbagai mana kami sitir dari penelitianpariwisata.co.id :

  1. Wisata religi makam Ki Ronggo

Makam Ki Ronggo diyakini oleh banyak pihak mengandung kramat dan mistik, terutama masyarakat Bondowoso dan sekitarnya. Banyak para peziarah datang ke makam ini khususnya setiap malam Jumat Legi. Tampak kerumunan orang-orang di sudut-sudut makam dengan membaca al-quran dan tahlil bersama. Ada juga yang datang hanya sendirian, mereka yang datang bukan hanya masyarakat Bondowoso saja, melainkan dari berbagai daerah lain. Mereka yang datang tentu dengan niat yang berbeda-beda, ada yang hanya sekedar mengaji dan mendoakan para leluhurnya dan arwah-arwah yang berada di sekitar makam tersebut, ada juga yang datang dari tempat yang jauh dengan menghabiskan waktunya selama berhari-hari, bahkan ada yang sampai satu bulan dengan cara bersemedi di tempat tersebut.

  • Kiai Mas Prajekan

Kiai Mas Prajekan dikenal sebagai sosok yang tergolong nyentrik dan mandhi ocak (memiliki kesaktian yang tiada tandingannya pada masa itu). Dibilang nyentrik karena beliau tidak membeda-bedakan agama apapun yang diyakini oleh masyarakat sekitarnya. Bahkan beliau sering membantu permodalan bagi para cina yang mengalami kebangkrutan.

Dibilang  mandhi ocak (sakti dan kramat) karena beberapa kejadian yang dialami oleh perorangan ataupun masyarakat mealalui dawuh-dawuhnya.  Pusara beliau banyak dipadati para Cina berbaur dengan masyarakat Islam melakukan ziarah dan doa kepada beliau khususnya pada malam-malam tertentu, seperti Jumat  Legi dan Kliwon. Para Cina ketika berdoa di pusara Ki Mas seperti lazimnya, yaitu berdoa ala Cina. Pusara beliau tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya.

  • Makam Kiai Togo

Dikutip dari Sinar.co.id, Kyai Togo Amnasari adalah ulama besar asal dusun Gerdu Salam, Desa Tangsil Wetan, Kecamatan Wonosari. Hingga saat ini banyak peziarah yang datang ke makam beliau, khususnya setiap malam jumat atau setiap malam Jumat Legian.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.