Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kecamatan Ijen Bondowoso ternyata berada di dalam ‘wajan besar’ yang disebut Ijen Kaldera. Di dalam wajan terdapat rumah penduduk, sejumlah tempat wisata yang kini warisan dunia UNESCO Global Geopark.
Kaldera secara harfiah berarti wajan. Istilah kaldera kemudian sebagai penyebutan untuk kawah vulkanik yang terbentuk akibat runtuhnya sebagian gunung berapi setelah letusan eksplosif.
Kaldera terbentuk ketika batuan penyangga gunung api retak dan runtuh ke dalam dapur magma akibat erupsi yang sangat besar.
Kecamatan Ijen Bondowoso saat ini dulunya merupakan dapur magma dari sebuah gunung besar yang dikenal sebagai Gunung Ijen Purba.
Gunung Ijen Purba diperkirakan memiliki ketinggian 3.500 Mdpl (meter di atas permukaan laut).
Terbentuknya gugusan gunung di Kecamatan Ijen Bondowoso diawali ledakan hebat Gunung Ijen Purba 70.000 tahun lalu.
Letusan gunung Ijen Purba melahirkan sebanyak 22 anak gunung, baik yang ada di dalam maupun di dinding kaldera.
Ada sebanyak enam anak gunung api yang ada di dinding kaldera. Yakni gunung Suket, gunung Jampit, gunung Rante, gunung Ringgih, Gunung Pawenan dan Gunung Merapi.
Sementara ada 16 anak gunung api di dalam Kaldera. Diantaranya Gunung Blau, Papak, Gukusan, Widodaren, Geleman, Telaga Weru, Gending Waluh, Gunung Genteng, Kawah Wurung, Gunung Anyar, Gunung Pendil, Gunung Lingker, Mlaten, Pandean, Gunung Cemara dan Gunung Kawah Ijen.
Jadi tempat-tempat wisata alam yang ada di dalam Ijen Kaldera Kecamatan Ijen Bondowoso dibentuk dari proses alam letusan Gunung Ijen Purba.
Diantaranya ada Kawah Wurung, sebuah padang savana yang indah dan instagramable. Apalagi saat musim hujan tiba.
Kawah Wurung berada di Desa Kalianyar Kecamatan Ijen Bondowoso. Selain Kawah Ijen, Kawah Wurung juga menjadi tujuan utama wisatawan yang memulai pendakian dari arah Bondowoso.
Kawah Wurung berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jika anda ingin mendaki ke Gunung Ijen di malam hari, alangkah baiknya menikmati pemandangan Kawah Wurung ini.
Sebelum naik ke Gunung Ijen. Wisatawan juga bisa bersantai dan mengisi amunisi di Terminal Kecamatan Ijen.
Tidak jauh dari terminal Ijen. Wisatawan juga bisa menikmati kopi Ijen-Raung di Cafe Rooftop yang ada di area Black Lava Plalangan.
Dari cafe tersebut wisatawan bisa melihat aliran lava yang sudah membeku jadi batu andesit.
Sebelum naik ke Gunung Ijen. Wisatawan juga bisa mandi air hangat di Pemandian Panas Blawan. Di sana wisatawan bisa refleksi agar tubuh lebih bugar sebelum mendaki.
Tidak hanya itu, siswa juga bisa menyaksikan aktivitas warga Kecamatan Ijen di siang hari. Mulai dari berkebun, bertani dan sebagainya. Kemudian wisatawan bisa Memotret kebun kopi di sana.