Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Lomba Kelurahan BERSERI (Bersih dan Lestari) yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim melakukan penilaian di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (18/11/2024).
Camat Sumbersari, Regar Jeane DN menyampaikan, Kelurahan Sumbersari memiliki penduduk yang padat dari 7 Kelurahan yang ada di Kecamatan Sumbersari.
“Harapannya, terpilihnya kelurahan sumbersari untuk mewakili kecamatan sumbersari sebagai kelurahan berseri. Bagaimana pemberdayaan masyarakat, pengelolaan sampah berjalan dengan baik,” harapnya.
Menurut Regar, dengan jumlah penduduk sekitar 40 ribu lebih menghasilkan sampah luar biasa. Tentunya kalau sampah dikelola dengan baik melalui pemberdayaan masyarakat, BSU bisa mengatasi persoalan dihadapi Pemerintah Daerah.
“Kita hanya mengusulkan kelurahan sumbersari, karena memang permintaan dari DLH untuk mewakili kecamatan. Setelah kita menilai dari 7 kelurahan yang siap hanya kelurahan sumbersari,” ucapnya.
Tak hanya itu tambah Regar, jumlah sampah di perkotaan menjadi salah satu fokus untuk mengatasi penyebab banjir di wilayah perkotaan.
Pihaknya berharap, masing-masing lingkungan ada BSU-nya, sehingga sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dikelola dengan baik sehingga bisa mengatasi persoalan sampah dan sarana investasi.
Sementara itu, Lurah Sumbersari Batara Pragusta menyatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini banyak perubahan dan inovasi yang dilakukan oleh Kelurahan Sumbersari. Diantaranya menyulap tempat pembuangan sampah liar menjadi taman.
“Juga pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman bermanfaat dan sebuah mini zoo (kebun binatang mini) yang ada di sekitar kantor kelurahan,” ungkapnya.
Ditambahkan Batara, pihaknya juga telah banyak melakukan inovasi dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kantor kelurahan seperti tabulampot, mini-zoo, dan pemanfaatan lahan yang dulu kumuh karena dijadikan tempat sampah kini menjadi taman asri.
Selain itu, pihaknya juga membentuk cluster-cluster bank sampah di sejumlah RW untuk menanggulangi penumpukan sampah. “Apalagi sumbersari merupakan kelurahan yang didalamnya terdapat sejumlah perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,” katanya.
Ditempat yang sama, Ahmad Sugiarto selaku Ketua Bank Sampah Kabupaten Jember mengatakan, setiap kecamatan terutama perkotaan masyarakat sudah membentuk kelompok KSN dan bank sampah unit.
“Semua itu kesadaran tentang lingkungan, saat ini musim hujan memang permasalahan sampah di keluarga tidak boleh saling menyalahkan, harus mengingat tetapi dengan membuat kelompok bank sampah di kelurahan sumbersari,” jelasnya.
Ia berharap, kolaborasi dan kerjasama saling mendukung tentang bank sampah pada saat ini pemerintah harus mensupport.
“Pada dasarnya ekonomi apapun ketika lingkungan rusak tidak akan berjalan dengan baik, yang penting kesadaran masyarakat paling mahal untuk membuat karakter lingkungan yang baik,” tuturnya. (ADV)