Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Polres Jember menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru yang akan dilaksanakan selama 12 hari di halaman Mapolres Jember, Jum’at (20/12/2024).
Dalam operasi ini Lilin Semeru, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengungkapkan ada 7 pos pengamanan didirikan oleh Polres Jember menjadi titik keramaian masyarakat.
Bahwa beberapa lokasi menjadi perhatian utama diantaranya Alun-alun Jember, Terminal Tawang Alun, Garahan Silo, tempat-tempat wisata, seperti Pantai Pancer, Paseban, Puger, Watu Ulo dan Pantai Papuma.
“Semua pos yang didirikan untuk mengantisipasi ganguan lalulintas maupun gangguan Kamtibmas,” ucap Kapolres Jember.
Jumlah titik pengamanan di wilayah Kabupaten Jember ada 79 gereja di kota maupun kecamatan terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Polres Jember juga mengundang FKUB, GKJW dan majelis gereja. Selain itu melibatkan ormas islam untuk bisa membantu mengamankan gereja bentuk toleransi antar agama,” ungkapnya.
Masih kata Kapolres Jember, jumlah personel dari Polri sejumlah 650 personil, dan di bantu stakeholder lainnya sejumlah 500 yang akan di sebar seluruh di titik pengamanan yang direncanakan.
“Sementara potensi kemacetan di beberapa ruas jalan diantaranya arus lalu lintas di Jalan Simpang 4 Mangli, Jalur Gumitir, tempat pantai wisata dan Tanggul rawan macet,” pungkasnya
Bupati Jember Hendy Siswanto menambahkan, kenaikan pengunjung dan mudik Natal dan Tahun Baru semakin meningkat sekitar 2,38 persen. Tentunya perlu penanganan serius harus berkolaborasi.
“Kami berharap teman-teman Pemkab Jember Dinas Perhubungan dan Satpol PP bisa membantu lokasi, kecepatan mengurangi rambu-rambu di posko titik rawan,” harapnya.
Lanjutnya, cuaca saat ini sedang hujan dan kondisi di lapangan harus diantisipasi terutama jalan, maka dari itu petugas dari Pemkab, bisa aktif memakai jaket untuk mengamankan kendaraan yang lewat kalau airnya cukup tinggi.
“Antisipasi di pesisir pantai perlu di warning terjadi seperti di pantai Puger, air laut naik ada beberapa warung di terjang air pasang. Kemudian pengamanan Polariud di pantai melarang harus tegas tidak boleh mandi di laut,” tuturnya.