Hukum

Miris..! Oknum Guru SDN di Banjarnegara Diduga Melakukan Pelecehan Seksual Kepada Muridnya

×

Miris..! Oknum Guru SDN di Banjarnegara Diduga Melakukan Pelecehan Seksual Kepada Muridnya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pelecehan seksual kepada anak dibawah umur

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sebagai pendidik, seorang Guru seharusnya bisa memberikan contoh dan pembelajaran yang baik untuk para siswanya, mulai dari pembentukan karakter, membaca, menulis, berhitung hingga akhlaq, namun di Kabupaten Banjarnegara, malah ada oknum pendidik yang juga sudah berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) berperilaku sangat bejat kepada anak didiknya yang masih Sekolah Dasar (SD), karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada muridnya tersebut.

Dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru tersebut terjadi di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Batur. Menurut informasi, kelakuan bejat tersebut terjadi pada bulan Februari 2025 lalu.

Example 300x600

Menurut Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aditya Agus Satria, S.E, M.Ec.Dev saat ditemui di ruangan kerjanya beberapa waktu lalu mengatakan, kasus tersebut saat ini sudah ditangani Kepolisian, dan dirinya akan selalu melakukan pendampingan kepada korban.

“Prosesnya kalau secara hukum bukan di kami, dan disini kami hanya melakukan pendampingan kepada korban saat di PPA dan lingkungan, karena kita juga mengantisipasi adanya korban lain juga yang belum teridentifikasi,” jelas Adit.

BACA JUGA :
Pungli Sekolah SMPN Masih Merajalela di Banjarnegara, Diduga Ada Konspirasi Besar

Ditanya terkait jumlah pasti korban yang diduga mendapatkan pelecehan dari oknum guru tersebut, Kadinsos belum bisa menyampaikan.

“Saya belum bisa menyampaikan ke Publik, ini menyangkut privasi, dan itu komunitas yang kecil, karena juga bisa membuat anak-anak ini tidak mau sekolah lagi, jadi korban kemarin kan kayaknya 4 anak ya kalau tidak salah, dan saya juga memastikan saat ini pelaku tidak punya akses untuk mengajar untuk anak-anak, sebelum dirinya terbukti tidak berbahaya,” ungkap Adit yang saat juga menjabat sebagai Plt BPPKAD Banjarnegara.

Kadinsos juga menambahkan, agar tidak menguap kasus tersebut, dirinya akan selalu melakukan pendampingan sampai tuntas kepada para korban dan orang tuanya, dan saat ditanya terkait informasi bahwa pelaku melakukan dugaan pelecehan tersebut karena sebagai wujud kasih sayang, Adit pun juga menegaskan.

BACA JUGA :
Harga Bahan Baku Langka dan Naik, Pengusaha Gula Jawa di Banjarnegara : Tidak Sebanding Harga Jual

“Itu yang akan kita konfirmasi dalam pemeriksaan, apakah bentuk kasih sayang itu bisa diterima oleh norma-norma yang berlaku, karena batasan-batasan itu, karena kalau kasih syaang sampai memegang alat vital, itu kan norma kita tidak bisa menerima. Karena bagi kami itu mungkin sesuatu bentuk pengalihan atau apa, tapi kan kita punya norma-norma yang bisa menjadi alat ukur, sekarang serahkan saja pada proses, apakah ini bentuk tindakan asusila atau ekspresi kasih sayang,” tegas Adit.

Masih kata Adit,” Terkait hasil pengakuan korban, kami belum bisa menyampaikan, karena ini masuk materi pemeriksaan penyidik, dan memang kami menjalankan sesuai Undang-Undang, karena kekerasan seksual kepada anak kan tidak bisa Restorasi Justice dan saat ini kami sudah kordinasi dengan Dinas Pendidikan, kalau BKD belum, dan pelaku saat ini dihentikan sementara untuk mengajar, karena takutnya bisa mengubah bukti atau sebagainya, dan untuk kejadian, waktu, kronologis itu menjadi kewenangan penyidik saja, kami konsen di pendampingan saja” tambahnya.

BACA JUGA :
Dianggap Pilih Kasih, Para Pelaku UMKM Lokal Mendatangi DPRD Banjarnegara

Banyaknya kasus pelecehan seksual di dunia pendidikan, terutama terhadap anak dibawah umur, Kadinsos Adit juga menyampaikan himbauan kepada para wali murid agar selalu memperhatikan anaknya usai pulang dari sekolah.

“Saya menghimbau kepada para orang tua, agar bisa selalu memperhatikan anak-anaknya, mulai ada tidaknya perubahan tingkah lakunya yang janggal tidak, saat pulang sekolah pakaiannya juga harus diperhatikan, ada yang aneh atau tidak, agar kejadian seperti itu tidak terulang dan jangan sampai anak-anak menjadi korban pelecehan seksual orang dewasa, termasuk di sekolahan, mari kita bersama awasi anak kita, agar terhindar dari pelecehan, kekerasan atau bullying kepada anak kita,” pungkas Adit.

Sementara menurut salah satu anggota K3S inisial (SP) yang ikut mendampingi kasus tersebut saat dihubungi melalui sambungan watshap menambahkan, saat ini masih dalam pemeriksaan beberapa saksi.

“Sampai saat ini masih dalam pemeriksaan saksi,” singkat (SP), Kamis, (13/3/2025).