Jepara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kirab Ratu Kalinyamat adalah sebuah perayaan adat yang menonjolkan warisan budaya dan sejarah Jepara, dengan Ratu Kalinyamat sebagai simbol perjuangan perempuan dalam sejarah Nusantara 09/04/2025.
Peristiwa ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang sosok Ratu Kalinyamat, tetapi juga sebuah upaya kolektif dalam menguatkan identitas lokal. Dalam pelaksanaan kirab yang diadakan ini, kehadiran Fataika Jovanka sebagai pemeran Ratu Kalinyamat menambah warna dan makna dari acara tersebut.
Perjalanan kirab dimulai dari Pendapa R.A Kartini dan berakhir di Tugu Kartini, tempat yang sarat dengan simbolisme. Di belakang Ratu Kalinyamat yang memimpin, para prajuritnya mengikuti dengan gagah, menciptakan sebuah visual yang megah yang mengingatkan masyarakat akan kekuatan dan keberanian Ratu Kalinyamat dalam memimpin.
Dalam tradisi ini, kehadiran Bupati dan wakil bupati Jepara bersama seluruh jajarannya berjalan kaki, menjadi sebuah simbol kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat. Hal ini berbeda dengan kirab-kirab sebelumnya yang biasanya melibatkan kendaraan atau kereta kuda. Pilihan untuk berjalan kaki menunjukkan penghargaan yang lebih dalam terhadap akar budaya dan tradisi lokal yang telah ada sejak lama.
Sepanjang perjalanan, ribuan masyarakat menyambut rombongan dengan gegap gempita. Masyarakat tidak hanya menyaksikan, tetapi juga mengambil bagian dalam merayakan momen bersejarah ini dengan mengabadikan gambar menggunakan kamera ponsel mereka. Momen ini bukan hanya tentang menggambarkan kecantikan Ratu Kalinyamat, tetapi lebih jauh lagi, menggambarkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap sejarah dan warisan mereka sendiri.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo atau Wiwit, menekankan “Pentingnya kirab ini sebagai pengingat akan perjuangan Ratu Kalinyamat. Dalam pidatonya, ia menyampaikan harapannya agar nilai-nilai perjuangan yang ditunjukkan oleh Ratu Kalinyamat dapat dijadikan teladan bagi masyarakat di era modern ini,” Ucap mas Bupati.
Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun zaman telah berubah, semangatnya untuk mengedepankan keadilan dan pemberdayaan perempuan tetap relevan dan penting.
Secara keseluruhan, kirab Ratu Kalinyamat bukan hanya sekedar sebuah ritual tahunan, tetapi sebuah simbol yang mengingatkan masyarakat akan sejarah mereka dan pentingnya melestarikan tradisi.
Dengan kehadiran masyarakat yang berbondong-bondong menyambut kirab, terlihat bahwa rasa memiliki dan cinta terhadap warisan budaya terus tumbuh. Melalui acara ini, komunitas tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga mendidik generasi masa depan tentang pentingnya mengenal dan mengapresiasi perjuangan para pejuang sebelumnya.