Beberapa dari kita pasti pernah menerima kampanye iklan yang tidak relevan. Apa yang kamu rasakan? Mengganggu bukan? Pelanggan juga merasakan hal yang sama. Bayangkan jika pelanggan pria menerima iklan kecantikan khusus wanita, tentu saja tidak ada konversi yang dihasilkan.
Segmentasi pelanggan merupakan suatu perkembangan yang inovatif dalam pemasaran. Strategi ini menjadi kunci utama kampanye iklan tepat sasaran. Dengan segmentasi, kamu bisa memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan lebih baik. Sehingga dapat menyampaikan pesan yang relevan kepada orang yang tepat.
Namun, bagaimana segmentasi pelanggan dapat memberikan dampak yang besar terhadap kepuasan pelanggan? Bagaimana kamu dapat mengelompokkan pelanggan dengan tepat? Dan, bagaimana pesan yang terkirim untuk kampanye iklan akan terasa relevan bagi penerima? SImak terus penjelasannya dalam artikel ini!
Mengapa Segmentasi Dapat Meningkatkan Kepuasan Pelanggan?
Saat berbicara tentang pemasaran, mungkin yang terlintas di benak kita adalah bagaimana caranya agar produk dapat terjual sebanyak mungkin? Namun, dalam sistem digital yang semuanya saling terhubung ini, kampanye dengan pendekatan one-size-fits-all sudah tidak lagi efektif. Oleh karena itu, segmentasi pelanggan berperan penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, tingkat engagement, dan konversi.
Segmentasi pelanggan adalah proses membagi pasar yang luas menjadi beberapa segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan konteks pesan yang relevan.
Segmentasi yang tepat membuat pelanggan merasa dihargai Sebagai upaya membangun hubungan pelanggan yang kuat, segmentasi dapat membuat pelanggan merasa dihargai. Bisnis memiliki kuasa untuk mengirimkan pesan kampanye yang relevan. Hal ini dikarenakan pembentukan segmentasi yang membutuhkan pemahaman yang tinggi atas keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Dengan segmentasi pelanggan, bisnis dapat mengelompokkan audiens penerima kampanye berdasarkan berbagai karakteristik, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, hingga perilaku belanja. Dengan dasar tersebut, bisnis dapat mengirimkan pesan yang personal dan beresonansi dengan penerimanya.
Pesan yang relevan akan lebih efektif
Ketika pesan yang dikirimkan relevan dengan audiens, kemungkinan untuk mendapat respons yang positif juga meningkat. Karena audiens merasa bahwa apa yang mereka terima benar-benar berguna dan sesuai dengan kebutuhan.
Apalagi jika kamu berhasil menunjukkan solusi untuk masalah yang dihadapi pelanggan melalui kampanye, pelanggan akan memilih produkmu sebagai keputusan akhir mereka. Segmentasi pelanggan yang tepat akan membuatmu leluasa dalam mempersonalisasi pesan pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan setiap segmen pelanggan.
3 Kategori untuk Mengelompokkan Pelanggan
Agar strategi segmentasi berjalan efektif, kamu harus memahami bagaimana cara mengelompokkan pelanggan berdasarkan karakteristiknya. Ada banyak pendekatan yang bisa digunakan, tapi secara umum, segmentasi pelanggan dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama.
Segmen demografis
Segmen ini membagi pelanggan berdasarkan faktor-faktor demografis, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, hingga jenis pekerjaan. Strategi kampanye yang menggunakan segmen ini seringkali digunakan untuk menyasar konsumen dengan audiens yang spesifik seperti produk kecantikan, atau produk otomotif.
Segmen geografis
Segmen ini mengelompokkan pelanggan berdasarkan area atau lokasi, seperti Negara, provinsi, kota, iklim, dan zona waktu. Segmentasi ini cocok diterapkan untuk strategi kampanye yang menyasar audiens di lokasi tertentu atau dengan preferensi yang dipengaruhi oleh kondisi geografis.
Misalnya, produk jakel bulu tebal akan jauh lebih efektif dipasarkan kepada target audiens dengan segmentasi yang tinggal di lokasi beriklim dingin.
Segmen psikografis Jauh lebih kompleks dari segmen lainnya, segmen psikografis akan menggali lebih dalam terkait gaya hidup, nilai, kepribadian, dan minat pelanggan. Segmentasi ini jauh lebih efektif digunakan untuk membagun hubungan pelanggan yang didasasri perasaan emosional.
Misalnya, jika kamu menjual produk dengan nilai keberlanjutan dan daur ulang, maka kamu perlu menyasar target audiens yang masuk ke dalam segmentasi pelanggan dengan gaya hidup “eco-friendly.’
Bagaimana Cara Membuat Pesan Kampanye Tepat Sasaran?
Mengelompokkan pelanggan dengan tepat hanyalah langkah awal. Selanjutnya adalah menyusun pesan kampanye yang mampu berbicara dan menyampaikan tujuan kamu ke audiens.
Agar kampanye berjalan efektif, bisnis perlu memepertimbagkan cara berkomunikasi yang relevan, personal, dan menyentuh. Berikut ini beberapa prinsip penting yang bisa kamu terapkan:
Jangan kirim pesan ke semua orang
Maksudnya, jangan mengirimkan pesan yang sama ke seluruh daftar pelanggan. Hal ini kerap menjadi kesalahan yang umum terjadi dalam kampanye pemasaran. Meskipun lebih mudah dan cepat, cara ini tidak dapat menghasilkan hasil yang optimal. Karena setiap pelanggan memiliki kebutuhan dan ketertarikan yang berbeda.
Mengirim pesan yang sama hanya akan membuat sebagian besar audiens merasa diabaikan, bahkan pesan bisa berujung dianggap spam. Sebaliknya, buatlah pesan yang dipersonalisasi untuk tiap segmen. Misalnya, pelanggan baru membutuhkan informasi yang berbeda dibanding pelanggan setia. Semakin relevan pesannya, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk merespon.
Gunakan tools interaktif untuk meningkatkan engagement Saat ini, pelanggan selalu dihadapkan dengan distraksi, sehingga bisnis perlu menggunakan kampanye interaktif untuk menarik perhatian. Salah satunya adalah menggunakan fitur Whatsapp Carousel, yang memungkinkan pelanggan untuk memilih produk, menjelajahi katalog tanpa meninggalkan platform.
Dengan menggunakan tools seperti ini, kamu tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga mengajak pelanggan terlibat secara aktif.
Hal ini juga dapat berdampak terhadap peningkatan engagement dan konversi.
Andalkan data untuk membangun hubungan yang kuat Data adalah senjata yang ampuh dalam pemasaran digital. Melalui data kamu dapat menganalisa data perilaku pelanggan, seperti riwayat pembelian, waktu berinteraksi, atau klik pada kampanye sebelumnya. Melalui data tersebut kamu dapat memahami apa yang diinginkan pelanggan.
Kamu juga dapat menggunakan data yang sudah kamu analisa sebagai acuan dalam mengatur waktu pengiriman pesan, memilih jenis konten, hingga menentukan format visual yang sesuai.
Pesan kampanye yang dibuat berdasarkan data akan lebih tepat sasaran, datanya yang akurat juga membuat pesan lebih mudah dipercaya oleh pelanggan.
Jangan kesampingkan empati, agar segmentasi pelanggan tetap efektif
Empati adalah bagian dari manusia yang tidak bisa digantikan teknologi, karena manusia memiliki emosi, masalah, dan kebutuhan unik. Ketika menyusun pesan untuk kampanye iklan, cobalah untuk melihat sudut pandang pelanggan dan bertanya:
apakah produk ini dapat membantu pelanggan?
apakah produk ini mampu menjadi solusi untuk masalah pelanggan?
apakah nada pesan yang ditulis ini teras tulus ketika dibaca?
Dengan demikian, kamu dapat menciptakan pendekatan yang lebih empatik, serta membangun kedekatan emosional. Sehingga kamu dapat membangun kedekatan emosional yang memperkuat loyalitas pelanggan. Kampanye yang empatik ini juga akan membuat pesannya bermakna dan melekat pada pelanggan.
Kampanye yang Tepat Sasaran Dimulai dari Segmentasi Pelanggan Segmentasi pelanggan berarti menciptakan pengalaman pelanggan yang terasa relevan, personal, dan penuh perhatian. Ketika pelanggan suda merasakan bahwa bisnis mampu memahami mereka, interaksi sekecil apapun dapat menjadi hubungan jangka panjang yang menguntungkan.
Pada intinya, semua kampanye yang berhasil berawal dari satu fondasi penting, yaitu pemahaman tentang siapa pelangganmu sebenarnya. Dengan membentuk segmentasi, kamu tidak hanya menargetkan audiens secara akurat, tapi juga membangun hubungan jangka panjang yang bermakna dan bernilai.