Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Menanggapi demo terkait adanya dugaan salah satu pelaku penggilingan dan pencucian pasir di Desa Petir, Kecamatan Purwanegara yang juga sempat di berikan juga oleh media lensanusantara.co.id dengan judul ‘Akibat Jual Murah, Penggilingan Pasir Putih di Desa Petir Banjarnegara di Demo’ yang tayang pada Kamis, (16/5/2025) kemarin.
Ketua Paguyuban Jumadi menganggap jika aksi tersebut ulah salah satu pengusaha yang ingin membuat kebijakan sendiri, dan menyangkal jika itu bukan karena masalah penurunan harga.
Jumadi mengungkapkan bahwa harga ditentukan dari tingkat kebersihan kelembutannya, pencuciannya beda-beda, dan saat ditanya terkait adanya salah satu pelaku usaha menjual harga dibawah kesepakatan itu tidak ada, dan menganggap itu adalah alibi salah satu pengusaha penggilingan dan pencucian pasir berinisial SP.
”Permasalahannya sebenarnya kalau yang real, kadang kalau ngambilnya dari masing-masing lokasi itu pasti beda-beda samua pasirnya, dan kalau yang demo kemarin warga plus parkolan, itu kan pemicunya begini, pasir mas SP kan kwalitas kalah dengan yang lain, jauh dengan pasir-pasir yang lain itu jauh, kalau pasir dia kasar, bapak bisa cek kesana, kalau buat plester jatuh,” jelas Jumadi.
Jumadi juga menganggap demo yang dilakukan dianggap tidak nyambung dengan permasalahan yang terjadi, dan dirinya menyangkal kalau yang melakukan aksi tersebut istri dari para pekerja.
”Sekarang kalau dihubungkan nantinya tidak nyambung, begini ada pelaku udahan yang jual Rp 400 ribu, Rp 450 tapi ini yang demo warga, nyambung tidak, tidak logika saja, seharusnya yang demo kan pelaku sama pelaku, kalau hubungan dengan warga ya tidak ada, terkait pekerja kan mereka yang bekerja,” bantah Jumadi dirumahnya, Jumat, (16/5/2025).
Ketua Paguyuban juga menyangkal pernyataan SP yang dimana mengatakan di dalam berita pertama demo tersebut di akibatkan adanya salah satu pelaku usaha yang menjatuhkan harga.
”Mas SP mengambil kebijakan sendiri tanpa sepengatahuan dari saya selaku Ketua Paguyuban, itu ada dua atau empat atau berapa orang kumpul, itu tidak menyetujui, pengennya mas SP setiap hari mau digilir, artian begini pertama 15 rit masuk mas SP semua ibaratnya gitu, kedua ke siapa nanti dan ke siapa masuk sekian dulu, itu penyebabnya, padahal disitu kan banyak sekali pengusaha, ibaratnya kalau pengusaha 10 hari tidak jualan,terus dapat pemasukan dari mana, jadi bukan masalah banting membanting harga, dibagi berapapun saya masih bisa jual kok nyatanya,” beber Jumadi.
Ditanya terkait hasil dari pertemuan antara para pelaku usaha dengan pemilik Perusahaan tambang yang sekaligus anggota DPRD Banjarnegara, Jumadi mengatakan,” semalam Pak Bambang memang di Tasik, tapi karena adanya permasalahan tersebut mau tidak mau pulang, dan karen kamipun bisa maksa dengan keadaan mohon untuk pulang, dan hampir semua datang sekitar 20 an, yang tidak datang Semput, itukan mentalnya kalau di forum gak ada, dia kan melakukan kesalahan fatal, dan untuk harga disamakan Rp 450 ribu, dan memang ada 7 item yang dibahas,” tegasnya.
Sementara ditempat terpisah, pemilik perusahaan tambang H Bambang saat ditemui dirumahnya enggan memberikan komentar terkait permasalahan tersebut, padahal Ketua Paguyuban Jumadi mengaku dalam perempuan tersebut juga membahas masalah tersebut.
”Tidak tahu, itu urusan Paguyuban sama anak-anak,” singkatnya kepada wartawan.
Permasalahan yang terjadi di dunia pertambangan pasir, memang sering kali terjadi, mungkin tidak hanya di Banjarnegara, namun juga hampir di seluruh Indonesia, tinggal tergantung bagaimana menyikapi permasalahan tersebut.
Seharusnya disini pemangku kebijakan hadir untuk bisa menengahi persoalan yang terjadi, tidak hanya meminta pajak yang nilainya mencapai miliaran setiap tahun dari para pengusaha penggilingan dan pencucian pasir putih maupun biru tersebut. (Gunawan).
Beranda
Daerah
Tanggapan Ketua Paguyuban Demo di Desa Petir Banjarnegara Tentang Adanya Pengusaha Jual Murah Pasir : Hanya Alibi SP
Tanggapan Ketua Paguyuban Demo di Desa Petir Banjarnegara Tentang Adanya Pengusaha Jual Murah Pasir : Hanya Alibi SP
Redaksi3 min baca

Suasana demo terkait penurunan harga pasir di Desa Petir, kamis kemarin, Jumat, 16/5/2025. Foto : (Gunawan/doc. Lensa Nusantara).