Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Bondowoso menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal pada Senin, 19 Mei 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Disperpusip Bondowoso mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai, sebagai bagian dari Program Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Kekhasan Koleksi Daerah Tahun Anggaran 2025.
Bimtek ini menghadirkan Mohammad Hairul, S.Pd., M.Pd., Instruktur Nasional Literasi Baca Tulis, sebagai narasumber utama. Adapun peserta hari pertama adalah guru dari jenjang SD/MI dan SMP/MTs berjumlah 60 orang.
Dalam sesi materi, peserta diajak memahami pentingnya menulis budaya lokal sebagai bentuk pelestarian nilai tradisional, penguatan identitas daerah, serta upaya melawan arus globalisasi yang berpotensi mengikis kearifan lokal.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek budaya seperti tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, permainan rakyat, seni, ritus, bahasa, hingga pengetahuan dan teknologi tradisional.
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan meliputi naratif-etnografi, semiotika budaya, serta kontekstualisasi isu kekinian. Penekanan diberikan pada penulisan yang berbasis observasi dan pengalaman lapangan, bersifat reflektif, serta menjunjung etika budaya.
“Menulis budaya bukan sekadar mencatat, tapi menjaga agar kita tidak hilang dari sejarah,” ungkap Mohammad Hairul dalam pemaparannya.
Plt. Kepala Disperpusip Kabupaten Bondowoso, Dr. Hary Cahyono, S.T., M.M., menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi pemantik semangat bagi para peserta untuk terus menumbuhkan kepedulian terhadap budaya lokal melalui literasi.
Ia juga berharap agar hasil dari bimtek ini dapat dipublikasikan dalam bentuk tulisan yang bermutu, mengangkat kekayaan khasanah lokal Bondowoso, dan berkontribusi dalam pembangunan karakter masyarakat melalui pelestarian budaya.
Dengan terselenggaranya bimtek ini, Disperpusip Bondowoso berharap muncul lebih banyak penulis lokal yang mampu merekam, menarasikan, dan menginspirasi melalui tulisan berbasis budaya.