‎Kunjungi Warga Kategori Miskin Ekstrim di Banjarnegara, Menteri Sosial: Salah Satu Warga yang dapat Atensi dari Presiden

‎
‎
‎Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Suasana  Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyempatkan diri mengunjungi rumah salah satu warga bernama Muhamad Rizky Islami, yang berada di RT 03/09 Kelurahan Krandegan Kecamatan Banjarnegara, dengan didampingi Bupati Amalia Desiana, Wakil Bupati Wahid Jumali dan kepala OPD terkait, sebelum menghadiri acara Pelantikan Pengurus DPC NU.
‎
‎Keluarga Rizky putra dari Rustini adalah salah satu potret yang masuk dalam desil satu atau keluarga miskin ekstrim, dan juga menjadi prioritas penerima manfaat sekolah rakyat di Kabupaten Banjarnegara.
‎
‎Orang tua Rizky yaitu Rustini selama ini bekerja sebagai buruh cuci di sekitar komplek rumahnya, yang hanya penghasilan sekitar Rp. 30.000  hingga Rp 50.000 per hari.
‎
‎Sebagai seorang janda, Rustini yang juga mempunyai keterbatasan fisik berjuang semua menghidupi ke 3 anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP, sehingga itulah dirinya layak mendapatkan bantuan langsung dari Menteri Sosial.
‎
‎Dalam kunjungannya, Mensos juga  melakukan dialog, untuk mengetahui kehidupan keluarga Rustini, sekaligus memberikan motivasi agar Rizky melalui sekolah rakyat bisa bersekolah kembali, dan berjanji untuk memberdayakan nya agar keluarga tersebut bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak.
‎
‎“Pagi ini saya bersama Tim, Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara dan jajaran kementrian sosial hadir di Banjarnegara untuk meninjau persiapan sekolah rakyat, dan pagi ini saya juga datang kepada calon siswa dan orang tua siswa sekolah rakyat yang berada di desil satu  atau dalam istilah statistiknya adalah masuk dalam kategori miskin ekstrim, dan juga tadi sempat mengunjungi salah satu warga yang memang masuk dalam kategori ekstrim, dan kami berjanji akan memberikan kehidupan yang layak buat mereka,” ujar Mensos Yusuf.
‎
‎Menurut Mensos, secara fisik Rustini yang juga seorang janda yang menyandang disabilitas, yang hanya tinggal di rumah berukuran 2 x 3 meter untuk ditempati bersama ketiga anaknya, dianggap layak mendapatkan atensi dari Presiden.
‎
‎“Hal-hal seperti inilah yang mendapatkan atensi dari Presiden, karena Pak Prabowo sungguh punya perhatian kepada keluarga yang memiliki putra -putri yang yang berpotensi untuk tidak bisa sekolah atau putus sekolah,” ungkap Gus Ipul.
‎
‎Putra Rustini yang pertama yaitu Risky sendiri saat ini berada di usia sekolah, namun putus sekolah karena faktor biaya, meskipun punya cita-cita ingin membuka bengkel, sementara kedua adiknya masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
‎
‎“Kedepan kita akan bekerja sama dengan Bupati untuk secara bertahap  menfasilitasi pendidikan putra putrinya ibu Rustini, serta menfasilitasi orang tuanya agar diperdayakan secara layak, sedangkan rumahnya, akan kita bantu melalui Pemerintah Daerah maupun Propinsi melalui RTLH, sedangkan pemberdayaan dari pusat, sekolahnya nanti di sekolah rakyat, nantinya juga akan menyasar keluarga – keluarga seperti keluarga Rustini yang lain di Banjarnegara,” tambah Mensos.
‎
‎Sementara menurut Bupati Amalia, untuk persiapan dirinya mengungkapkan bahwa dari Kementrian PU sudah hadir di Banjarnegara, dalam satu bulan proses renovasi diharapkan selesai sehingga pembelajaran sudah melaksanakan sekolah rakyat sesuai dengan program presiden.
‎
‎”Saat ini kita sudah melakukan pendataan calon siswa SMP, jumlah yang sudah pasti sudah terdapat ada dua rombongan belajar, saat ini Pemkab Banjarnegara sedang berupaya agar bisa memaksimalkan menjadi empat rombel sesuai dengan arahan bapak Menteri sosial tadi, dan yang sudah terdaftar ada 113 anak, itu akan bertambah karena kita sudah melakukan pendataan, dan saat ini baru tingkat SMP dulu, sementara untuk persiapan untuk SD dan SMP rencananya akan kita tempatkan di tanah milik pemerintah daerah seluas kurang lebih sekitar 7 hektar yang berada  di Kelurahan Wangon,” ungkap Amalia.
‎
‎Dalam kasus kemiskinan ektrim, Kabupaten Banjarnegara ditingkat Propinsi Jawa Tengah, masuk salah satu tertinggi, dan persentase jauh yang diharapkan, sehingga itulah Menteri Sosial mendorong Bupati dan Wakil Bupati secepatnya bangkit untuk mengentaskannya. (Gunawan).
‎
‎